SuaraSurakarta.id - Organisasi Masyarakat (Ormas) Tikus Pithi Hanata Baris belum berhenti untuk berkecimpung di dunia politik Indonesia.
Seperti diketahui, dalam Pilkada Kota Solo 2020 silam, Tikus Pithi mengusung pasangan Bagyo Wahyono-FX Suparjo melawan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.
Namun, pasangan independen itu babak-belur. Gibran-Teguh unggul jauh dengan 225.451 suara. Dalam persentase, Gibran-Teguh memperoleh 86,5 persen dan Bajo memperoleh 13,5 persen.
Tak surut, Tikus Pithi bakal mendeklarasikan partai yang diberi nama Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021) lusa.
Baca Juga:Jumlah Klaster Bertambah Lagi, Gibran: PTM Jalan Terus
"Kami ingin menjadi lebih menasional. Memenuhi syarat jalur independen itu cukup berat ya. Ibarat keran hanya dibuka setengah, sehingga kami saat ini menjadi agar memiliki potensi yang lebih besar untuk masuk ke dunia demokrasi di Indonesia,"ungkap Ketua Umum Tikus Pithi, Tuntas Subagyo.
Pria yang akan menjabat sebagai Ketua Umum PKR itu mengatakan, partai ini berbasis Nasionalis. Menurutnya, PKR akan menjadi partainya rakyat kecil. Alasanya, tidak ada tokoh tokoh-tokoh nasional yang menjabat.
"Kami melihat dengan tidak adanya tokoh nasional yang menjabat, dampaknya partai ini benar-benar menjadi partainya rakyat. Menjadi partai yang beda dari partai politik lainnya,"jelasnya.
Sejauh ini, partai yang berdiri di Solo ini telah membentuk kepengurusannya di 19 Provinsi diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
"Setelah deklarasi insyaallah kami bisa menyelesaikan pembentukan kepengurusan 34 Provinsi. Kita targetkan akhir tahun ini selesai,"lanjutnya.
Baca Juga:Akun Instagram Pemkot Solo Sempat Diretas Lagi, Gibran Sebut Sosok Ini Pelakunya
Menanggapi banyaknya baliho yang terpampang di Kota Yogyakarta terkait pencalonan dirinya sebagai calon presiden independen 2024, Tuntas menjawab akan dipikirkan setelah Pileg.