Usai Keracunan, Para Siswa SMPN 1 Tawangmangu Tak Takut Santap MBG Lagi

Para siswa-siswi di SMP tersebut tetap akan menyantap MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didatangkan di sekolah tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 10 Oktober 2025 | 16:42 WIB
Usai Keracunan, Para Siswa SMPN 1 Tawangmangu Tak Takut Santap MBG Lagi
Kasatgas Percepatan MBG yang juga Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana membesuk pelajar yang diyakini mengalami keracunan di RSUD Kartini Karanganyar, Jumat (10/10).[(foto dokumentasi]
Baca 10 detik
  • Namun sebagai bentuk evaluasi, para siswa tidak menginginkan lagi MBG dengan menu nasi goreng.
  • Sebagai bentuk evaluasi, para siswa tidak menginginkan lagi MBG dengan menu nasi goreng.
  • Kembali beroperasi apabila syarat-syarat Standar Operasional Prosedur (SOP) dari SPPG telah terpenuhi.

SuaraSurakarta.id - Sejumlah siswa SMPN 1 Tawangmangu yang disinyalir keracunan usai santap Makan Bergizi Gratis (MBG), namun mereka tidak kapok.

Para siswa-siswi di SMP tersebut tetap akan menyantap MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didatangkan di sekolah tersebut.

Namun sebagai bentuk evaluasi, para siswa tidak menginginkan lagi MBG dengan menu nasi goreng.

Sebab menu itu yang diyakini menjadi penyebab ratusan siswa SMPN 1 Tawangmangu dan para siswa di sekolah lainnya mengalami keracunan.

Baca Juga:Sambut Era Digital, UKM di Karanganyar Dapat Pembekalan Aplikasi 'ADIK MANJA'

"Kami tetap menerima MBG, asal menunya tidak nasi goreng," kata salah satu siswa yang masih terbaring di RSUD Kartini dan dibesuk oleh Kasatgas Percepatan MBG Karanganyar, Adhe Eliana, Jumat (10/10).

Adhe Eliana yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar disela menjenguk 10 pelajar yang dirawat di rumah sakit sempat mengatakan SPPG yang disinyalir menjadi penyebab keracunan untuk sementara dihentikan operasionalnya.

Kembali beroperasi apabila syarat-syarat Standar Operasional Prosedur (SOP) dari SPPG telah terpenuhi.

"Ini sebagai bentuk sanksi bagi SPPG yang bersangkutan agar dapat memenuhi standar mutu makanan yang higienis, sehat dan bergizi.

Kunjungan Adhe Eliana membesuk 10 pelajar yang masih terbaring di rumah sakit tujuannya untuk memastikan para pelajar mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan mendengar secara langsung keluhan dari para pelajar.

Baca Juga:Dini Hari Tinjau Dapur SPPG di Dua Tempat, Ini Temuan Wali Kota Solo

Kasatgas Percepatan MBG itu saat datang ke rumah sakit didampingi Wakapolres Karanganyar Kompol Miftahul Huda, Sekretaris Dinkes Karanganyar, Dwi Rusharyati, dan Direktur RSUD Kartini Karanganyar, Arie Setyoko.

Usai menemui satu per satu pelajar yang masih dirawat, Adhe Eliana mendapat pesan bahwa para pelajar tidak mau lagi menyantap MBG jika menunya berupa nasi goreng. “Tadi saya tanya semua dan mereka bilang masih tetap mau makan MBG asal bukan nasi goreng,” kata dia.

Pelajar yang menjalani rawat inap diketahui berasal dari SMPN 1 Tawangmangu. Di sekolah tersebut, kata Adhe, program MBG sudah dimulai sejak dua bulan lalu. “Nasi goreng ini baru pertama kalinya jadi menu yang anak-anak santap, tapi malah terjadi kejadian seperti ini," tambahnya.

Dalam kunjungannya itu, Adhe Eliana juga memastikan para pelajar yang masih menjalani perawatan, semua biaya ditanggung oleh Pemkab Karanganyar.

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Ali Akbar, telah melakukan sidak ke SPPG yang membuat 105 siswa dari beberapa sekolah diyakini mengalami keracunan. Dalam sidak tersebut Ali Akbar meminta agar SPPG yang bersangkutan segera diperbaiki dengan harapan ke depannya tidak terulang kembali kejadian yang sama.

“Dari BGN sendiri, SPPG tersebut telah diinstruksikan untuk melakukan evaluasi besar-besaran atas standar operasional dalam waktu dua minggu ke depan,” kata Ali.
Pihaknya juga telah berkomunikasi agar dinas terkait di Karanganyar segera menggelar pelatihan kepada seluruh anggota SPPG, mulai dari memilih bahan, memasak, hingga menyajikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini