"Yang pasti itu adalah menyalahi aturan. Karena untuk saat ini kita masih berpijak pada Kp 667 yang sudah diperbaharui juga di Kp 1001, di mana driver menerima hasil bersih layanan dibawah 4 km itu Rp 8.000 tapi ternyata dengan adanya program-program hemat itu menyengsarakan kami," papar dia.
Djoko menambahkan berharap untuk program-program prioritas driver ini bisa dikembalikan ke yang awal.
"Per hari kadang tidak sampai Rp 100 ribu. Ada juga yang satu saja alhamdulillah. Jadi sistem yang sekarang ini pastinya tidak berpihak pada driver, itu membuat kami sengsara," tandasnya.
Terpisah Sekretaris Dishub Solo Mardiono Joko menambahkan aspirasi teman-teman driver ojol ini akan dilaporkan ke Wali Kota Solo Respati Ardi.
Baca Juga:MilkLife Soccer Challenge Solo: SD Djamaatul Ichwan dan SD Al Azhar Syifa Budi Juara
"Aspirasi ini akan kita sampaikan ke Pak Wali, nanti juga akan disampaikan ke pemerintah pusat. Karen kewenangan ini ada di kementerian perhubungan, semoga nanti bisa lebih lagi,"paparnya.
Sementara itu, driver ojol sepakat untuk matikan aplikasinya ketika lakukan demo driver ojol di Gubernuran Jalan Pahlawan Semarang Selasa (20/5/2025).
Kordinator demo driver ojol Tomas tegaskan seluruh mitra driver untuk mematikan aplikasi alias tidak bekerja untuk hari ini. Dia juga menghimbau untuk mitra driver yang tidak ikut demo, dimohon tetap dirumah saja alias tidak menghidupkan aplikasinya.
"Kalau kamu tidak bisa ikut demo monggo, lebih baik istirahat di rumah bersama anak istri," harapnya Selasa (20/5/2025).
Namun demikian Tomas menjelaskan demo ini juga untuk kepentingan semua driver ojol dan bukan hanya sepihak.
Baca Juga:Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Mangkunegaran, Respati Ardi: Periksa Jangan Tunggu Sakit!
Kontributor : Ari Welianto