Cerita Driver Ojol Ungkap Penghasilan: Dulu Rp 500 Ribu Per Hari, Sekarang Babak-belur

Aksi ratusan driver ojol di Kota Solo dilakukan di DPRD Solo dan Balai Kota Solo.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 20 Mei 2025 | 16:18 WIB
Cerita Driver Ojol Ungkap Penghasilan: Dulu Rp 500 Ribu Per Hari, Sekarang Babak-belur
Driver ojek online saat demo di DPRD Solo dan Balai Kota Solo, Selasa (20/5/2025). (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Driver ojek online (ojol) diberbagai daerah di Indonesia menggelar aksi secara serentak, Selasa (20/5/2025).

Aksi ratusan driver ojol di Kota Solo dilakukan di DPRD Solo dan Balai Kota Solo.

Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan para driver ojol, yakni hapus program hemat, naikan tarif jasa layanan, tetapkan potongan aplikasi 10 persen.

Lalu sanksi tegas bagi aplikator nakal hingga wujudkan undang-undang transportasi online.

Baca Juga:MilkLife Soccer Challenge Solo: SD Djamaatul Ichwan dan SD Al Azhar Syifa Budi Juara

Sejumlah driver ojol bercerita jika penghasilan dulu dan sekarang turun drastis. Jika dulu rata-rata bisa dapat Rp 500 ribu per hari, sekarang hanya Rp 100 ribu per hari.

"Dulu sehari Rp 500 ribu dapat, kalau sekarang Rp 100 ribu meyek-meyek," ujar salah satu driver ojol, Josafat Satrija Wibawa saat ditemui, Selasa (20/5/2025).

Menurutnya kalau dulu itu 8 jam beroperasi bisa dapat Rp 500 ribu. Tapi kalau sekarang 14 jam minimal Rp 100 ribu.

"Saya jadi driver online itu sejak 2016. Jadi sangat turun drastis jika dibandingkan dulu dengan sekarang," kata dia.

Sementara itu driver ojol lain Djoko Saryanto mengatakan awal berdirinya aplikasi ini teman-teman driver sangat dimanjakan. Ada bonus hingga program-program pendukung bagi driver lain.

Baca Juga:Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Mangkunegaran, Respati Ardi: Periksa Jangan Tunggu Sakit!

"Tapi seiring berjalannya waktu bonus dikurangi, kemudian sampai hari ini bonus ditiadakan. Jadi tidak ada bonus lagi, murni driver mencari penghasilannya sendiri kemudian masih dipotong. Pemotongannya itu lebih dari 25 persen," terangnya.

Djoko mengaku bergabung di ojol tahun 2016. Dulu driver ojol mencari uang Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu itu tidak sampai malam tapi sekarang tidak bisa.

"Kita paling 6-8 jam, maksimal Rp 300 ribu itu sudah bawa bersih. Itu sudah makan, sudah nongkrong dengan kawan-kawan, dulu bonus bisa kita sharing bareng-bareng sama kawan-kawan," jelas dia.

"Itu dulu, kita masih bisa nongkrong di basecamp. Namun sekarang sehari kita dapat tiga sudah bersyukur apalagi yang gabluk," lanjutnya.

Dikatakannya yang membuat sampai turun itu tarifnya yang berubah-ubah. Kalau yang paling mencolok itu adanya program-program hemat dimasing-masing operator.

"Ya tarifnya itu. Yang paling mencolok perbedaannya itu dan paling menyengsarakan driver adalah dengan adanya program-program hemat, dimasing-masing aplikasi itu dikemasnya sendiri-sendiri," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini