Profil Gusti Nurul, Putri Adipati Mangkunegaran yang Berani Menolak Cinta Soekarno

Masyarakat Surakarta atau Solo pasti tahu sosok Putri Gusti Nurul.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 19 November 2023 | 11:36 WIB
Profil Gusti Nurul, Putri Adipati Mangkunegaran yang Berani Menolak Cinta Soekarno
Foto Jadul Gusti Nurul. (Instagram/ potolawasofficial)

SuaraSurakarta.id - Keluarga Pura Mangkunegaran pernah memiliki sosok perempuan bernama Gusti Nurul, yang bergitu tersohor karena pernah menolak cinta Soekarno yang menjadi presiden kala itu. 

Masyarakat Surakarta atau Solo pasti tahu sosok Putri Gusti Nurul. Perempuan ini tidak hanya dikenal sebagai sosok putri Solo yang cantik dan pintar, tetapi juga kisah asmaranya karena putri yang satu ini pernah menolak cinta dari Presiden Soekarno.

Lantas bagaimana profil dan sejarah Gusti Nurul. Berikut ini ulasan lengkapnya untuk Anda. 

Profil Putri Solo Gusti Nurul 

Baca Juga:Cerita KGPAA Bhre Cakrahutomo: Adipati Mangkunegaran Pertama yang Terima Trofi Piala Dunia

Gusti Nurul, atau yang bernama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, adalah putri tunggal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro VII, penguasa Mangkunegaran VII.

Dia lahir pada tanggal 17 September 1921 di Surakarta, Jawa Tengah.

Gusti Nurul tumbuh di lingkungan keraton yang kental dengan budaya Jawa.

Sejak kecil, dia sudah menunjukkan ketertarikan pada seni tari. Nurul kemudian belajar menari dari para guru tari di lingkungan keraton, dan bakat menarinya sangatlah menonjol.

Pada usia 15 tahun, Gusti Nurul berkesempatan untuk tampil di Belanda sebagai persembahan untuk pernikahan Putri Juliana. Penampilannya di Belanda sangatlah sukses, dan dia menjadi terkenal di dunia internasional.

Baca Juga:Foto-foto Kemeriahan Warga Solo Menyambut Tur Trofi Piala Dunia U-17 2023

Setelah kembali ke Indonesia, Gusti Nurul terus aktif berkesenian. Dia mendirikan sekolah tari yang bernama Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Solo, dan beliau juga menjabat sebagai ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah.

Atas kontribusinya itu Gusti Nurul mendapat penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1999, penghargaan Lifetime Achievement Award dari Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) pada tahun 2006 dan penghargaan Maestro Tari Indonesia dari Yayasan Pedalangan Indonesia pada tahun 2011. 

Dengan kecantikan dan prestasi yang dimiliki membuat Presiden Soekarno tertarik dan ingin meminang Putri Gusti Nurul menjadi istri muda.

Tidak hanya itu, Sultan Hamengkubuwono IX, Sutan Syahrir, terpikat dengan kecantikannya. 

Namun Putri Gusti Nurul menolak cinta Soekarno, karena dirinya tidak mau dipoligami. Begitu juga sosok pria lainnya.

Dirinya justru menerima cinta Kolonel Soerjo Soejarso yang merupakan sepupunya sendiri untuk kemudian menikah pada 24 Maret 1951, dan dikaruniai  7 orang anak.

Gusti Nurul meninggal dunia pada tanggal 10 November 2015 di Bandung, Jawa Barat. Dia meninggalkan warisan seni tari yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

Gusti Nurul merupakan sosok yang inspiratif bagi banyak orang dan menunjukkan bahwa wanita Jawa juga bisa meraih kesuksesan dalam bidang seni dan budaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini