Sindir Presiden Jokowi yang Kini Sering Bagikan BLT, Politisi Partai Demokrat: Yang Dikutuk, Dihidupkan Lagi

Politisi Partai Demokrat menyoroti kebijakan Presiden Jokowi yang kini rajin membagikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT

Budi Arista Romadhoni
Senin, 04 April 2022 | 10:34 WIB
Sindir Presiden Jokowi yang Kini Sering Bagikan BLT, Politisi Partai Demokrat: Yang Dikutuk, Dihidupkan Lagi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai meninjau Candi Borobudur, Magelang, Rabu (30/3/2022). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraSurakarta.id - Pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu sebagai imbas naiknya harga minyak goreng di pasaran. 

Menyadur dari Terkini.id jaringan Suara.com, Kader Demokrat Benny K Harman menyoroti kebijakan Presiden Jokowi yang rajin membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal tersebut disampaikan Benny K Harman melalui sebuah akun media sosial twitter miliknya.

Lantas dari itu, terlebih dulu kebijakan yang populer di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sempat dikritik oleh Jokowi dan PDIP sebagai kebijakan yang memanjakan rakyat.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan Presiden Jokowi seperti menelan ludah sendiri. Bagaimana tidak, kebijakan yang dulu ditentang justru jadi andalannya saat ini.

Baca Juga:Kenaikan Harga Pertamax Bikin Pelaku Usaha Kecil Menjerit

 “Apa benar ada BLT?. Era Presiden SBY program ini dielukan rakyat. Terutama yg amat miskin. Ketika Presiden Jokowi berkuasa, program BLT dikutuk habis,” kata Benny dari @BannyHermanID Senin (4/4/2022). 

Lanjut “Dianggapnya, itu program bikin rakyat manja, tidak mandiri,dan meninabobokan. Kini yg dikutuknya itu dihidupkan lagi. #RakyatMonitor,” sambungnya.

Sementara itu, Politikus Demokrat lainnya, Yan Harahap bahkan mengungkapkan program BLT seperti menjadi kamuflase pemerintah yang semakin pro oligarki.

“BLT, program Pak SBY yg dulu mereka ‘cerca’ program tak mendidik, kini digunakan ‘kaum oligarki’ sbg ‘kamuflase’ agar terlihat seolah2 pro rakyat,” ungkapnya.

Dia menjelaskan pemerintah ingin terlihat seperti berpihak kepada rakyat. Sementara harga BBM dan beberapa kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan.

Baca Juga:Indikator Politik: Jokowi Harus Kawal RUU TPKS Hingga Disahkan Lewat Partai Koalisi di DPR

“Pro rakyat? Tidak. Di sisi lain, mereka ‘menyiksa rakyat’ dgn menaikkan harga BBM&Gas yg berdampak pd kenaikan komoditas pangan dll,” tegasnya.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak