Produk Jam Tangan Kayu dari Limbah Skateboard di Solo, Diminati hingga Mancanegara

Memanfaatkan limbah kayu papan skateboard yang sudah tidak dipakai menjadi jam tangan dan kacamata kayu.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 24 Maret 2022 | 19:53 WIB
Produk Jam Tangan Kayu dari Limbah Skateboard di Solo, Diminati hingga Mancanegara
Proses pembuatan jam tangan kayu dari limbah skateboard. [Suara.com/ari welianto]

SuaraSurakarta.id - Jika biasanya limbah dibuang karena tidak dipakai. Tapi ditangan perajin asal Solo, Andhika Praditya, limbah dijadikan sebuah kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.

Andhika, memanfaatkan limbah kayu papan skateboard yang sudah tidak dipakai menjadi jam tangan dan kacamata kayu. 

Hasil-hasil produknya banyak diminati masyarakat dan laku terjual hingga luar negeri. Ia pun menggunakan brand Loosewood untuk produk-produknya ini.

"Saya itu hobi bermain skateboard dan banyak melihat limbah kayu papan yang sudah tidak terpakai lagi dan dibuang. Lalu saya mencoba memanfaatkan limbah itu dengan mendaur ulang jadi produk yang punya nilai ekonomis," ujar dia saat ditemui, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga:Kreativitas Tanpa Batas, Pemuda Rekam Video Pakai Drone dengan Kearifan Lokal, Hasilnya Kece Badai

Awalnya, ia ingin memanfaatkan papan yang patah untuk menjadi sesuatu. Dulu tidak kepikiran mau buat jam tangan dan kacamata, lalu dicoba-coba akhirnya jadi.

"Saya cuma ingin memanfaatkan papan skateboard yang sudah patah. Itu dibuat sesuatu produk yang punya nilai ekonomis," katanya.

Ia sudah menekuni ini sejak lima tahun lalu. Awalnya memang memakai limbah skateboard, tapi lama-lama pakai limbah yang lain, seperti dari kayu gitar, atau limbah kayu lantai juga.

"Dulu itu masih sedikit dan belum ada juga produk dari bahan kayu skateboard. Awalnya saya hanya pakai limbah kayu skateboard, tapi lama-lama pakai limbah yang lain juga," paparnya.

Ia membuat produknya itu di Jalan Raden Saleh, Setabelan, Banjarsari. Di mana itu menjadi tempat untuk mengolah limbah-limbah yang dijadikan karya kerajinan bersama rekannya.

Baca Juga:Bagaimana Pencemar Berat Polusi Minyak di Laut Bisa Lolos dari Hukum?

Untuk mempromosikan produk-produknya, ia memanfaatkan media sosial (medsos) dan website. Hasilnya pun produknya mampu terjual hingga mancanegara. 

Dalam satu bulan bisa menjual hingga 30 box tergantung dari jumlah pemesanan. Vendor ada yang dari Indonesia dan luar negeri. 

"Peminatnya itu dari wilayah Eropa.  Mereka sangat tertarik dengan konsep recycle," sambung dia. 

Bahkan produk jam tangan kayunya sempat dibeli Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat pameran di De Colomadu beberapa bulan yang lalu. 

"Kebetulan pas pameran di Colomadu dengan Pak Sandiaga Uno, Pak Gibran mampir di booth saya dan tertarik lalu beli model pattern harga Rp650 ribu," jelasnya.

Pada produk jam tangan kayu ada tiga jenis ukuran. Paling kecil ukuran standar 4 cm, dan ukuran besar.

Untuk harga dibanderol mulai Rp550 ribu, sedangkan kacamata mulai dari Rp850 ribu.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak