Sejalan dengan keyakinan tersebut, BRI juga telah menyiapkan perangkat untuk mendorong penguatan pelaku usaha mikro dengan memberi kemudahan akses terhadap Bantuan Pemerintah kepada pelaku usaha mikro atau BPUM. Di samping itu, BRI memberikan pemberdayaan kepada pelaku UMKM dengan basis pendekatan komunitas.

Dalam kurun waktu satu tahun lebih ini, perjalanan ketangguhan pelaku UMKM menghadapi pandemi mengalami pasang surut. Keterlibatan Pemerintah melalui berbagai program bantuan, subsidi hingga vaksinasi yang mendukung eksistensi UMKM menjadi kunci utama keberlanjutan para pelaku UMKM.

Upaya Untuk Memerdekakan UMKM
Dalam upaya menjadi champion dalam inklusi keuangan dan inovator global dalam micro banking, strategi BRI akan menitikberatkan kepada dua area, yakni memberikan pemberdayaan bagi pelaku usaha mikro dan menempatkan inovasi sebagai roh pertumbuhan perusahaan.
Aspirasi tersebut terasa nyata karena didukung beberapa hal, meliputi dukungan jaringan unit kerja BRI yang tersebar dan terbesar di seluruh pelosok negeri, termasuk memperluas inklusi segmen UMi, perbaikan fitur produk dan layanan yang mengarah kepada customer centric serta penyempurnaan konsep bisnis model pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro.
Baca Juga:Mampu Jaga Kinerja Saat Pandemi, Asiamoney Kukuhkan BRI sebagai Bank UKM Terbaik
Sebagai contoh meningkatkan efektivitas pemberdayaan kepada pelaku UMKM, BRI melakukan pengelompokan penerima manfaat beberapa program PEN maupun subsidi, seperti memisahkan level entrepreneurship, feasibility hingga bankable atau tidak. Pengelompokan tersebut berguna untuk menentukan jenis pemberdayaan yang dapat berupa bantuan sarapa peningkatan produksi atau pemenuhan literasi, mulai dari literasi dasar, bisnis, hingga digital.
Kondisi seperti saat ini, dimana aktivitas masyarakat dibatasi, BRI melakukan inovasi pemberdayaan dengan mengembangkan platform pemberdayaan online terpadu yang dapat di akses gratis oleh seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Berbagai fitur dapat dinikmati, dari self assessment scoring, forum UMKM hingga etalase produk para pelaku UMKM, mewujudkan mereka memiliki wadah untuk berkomunikasi dan memamerkan produknya.
BRI juga telah melakukan penguatan permodalan kepada UMKM melalui penyaluran kredit kepada para pelaku UMKM. Sebagai perwujudan komitmen dan konsistensi BRI dalam menjaga keberlanjutan UMKM. Salah satunya diperlihatkan pada kinerja positif BRI, meskipun menghadapi kondisi pandemi, BRI tetap mampu menyalurkan pembiayaan kredit kepada UMKM sebesar Rp670,0 triliun pada Q2-2020, dan menunjukan kenaikan positif pada Q2-2021 sebesar Rp730,9 triliun.

BRI secara konsisten akan memberikan perhatian lebih kepada pelaku usaha mikro melalui pemberdayaan sehingga mereka bisa naik kelas dan semakin sejahtera. Hal ini seiring dengan semangat Pemerintah ditahun 2024, porsi kredit UMKM menjadi 30 persen dari total kredit.
Peran BRI dalam Mempercepat Inklusi
Menjadi bank yang terbesar secara aset dan tersebar jaringan kerja di seluruh Indonesia, BRI sebagai mitra strategis Pemerintah, memiliki peran khusus melakukan inklusi dan literasi keuangan kepada kalangan yang belum tersentuh akses perbankan seperti penerima manfaat Program Pemerintah.
Baca Juga:Lagi, Asiamoney Kukuhkan BRI sebagai Bank UKM Terbaik di Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI di Februari 2021, terdapat 205 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Merujuk pada jumlah nasabah, hingga saat ini BRI berkontribusi telah melakukan inklusi sebesar 43 persen. Hal ini sejalan dengan aspirasi Pemerintah, indeks keuangan inklusif tahun 2024 sebesar 90 persen dan BRI berkomitmen untuk berkontribusi sebesar 60 persen dari angka tersebut.