SuaraSurakarta.id - Desa Wironanggan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini merupakan salah satu yang masuk dalam program pengembangan Kampung Berseri Astra (KBA).
Sendang Tirto Wiguno, yang menjadi andalan dari Kampung Karanglo RT 03 RW 02, Desa Wironanggan. Sendang yang merupakan peninggalan Kerajaan Pajang ini rencana akan disulap tidak hanya untuk objek wisata, tapi juga airnya akan diolah dan diproduksi untuk air minum yang berguna bagi warga.
Untuk masuk ke Sendang Tirto Wiguno harus melewati perkampungan warga. Ada petunjuk arah dan papan bertuliskan 'Sendang Tirto Wiguno', sehingga warga tidak perlu bingung.
Sendang tersebut berada di antara pohon-pohon besar, yang membuat kesejukan dan keindahan. Sendang tersebut sering dipakai warga untuk sekedar berkumpul, ngobrol dan bersantai.
KBA sendiri merupakan program dari PT Astra Internasional Tbk. Di mana yang partisipannya itu desa-desa yang berpotensi bukan desa yang sudah jadi.
Desa Wironanggan masuk sebagai Kampung Berseri Astra berawal setelah juara 3 Program Kampung Iklim (Pro Klim) tingkat Kabupaten Sukoharjo. Selanjutnya masuk seleksi Gen KBA, dengan peserta delapan desa se-Kabupaten Sukoharjo.
Dari seleksi itu masuk tunas KBA dan delapan desa masih masuk. Tapi dari delapan desa yang masuk tunas KBA itu, hanya dua desa yang lolos KBA, yakni Desa Wironanggan Kecamatan Gatak dan Desa Pondok, Kecamatan Nguter.
Dari KBA itu yang menjadi poin itu empat pilar, yakni kesehatan, lingkungan, kewirausahaan, dan pendidikan.
"Karena kita berangkat dari Pro Klim, yang menjadi unggulan adalah program lingkungan. Makanya kita mendorong Sendang Tirto Wiguno ini untuk pelestarian mata air, apalagi tidak semua desa punya," terang Lokal Champion KBA Wironanggan, Siti Munawaroh saat ditemui belum lama ini.
Baca Juga: Kampung Blangkon Potrojayan Punya Potensi Wisata, Respati Ardi: Harus Lebih Banyak Dikenal Orang
Nantinya Sendang Tirto Wiguno ini akan dijadikan sebagai wisata edukasi. Bahkan ada rencana akan diolah untuk produksi air minum buat kebutuhan warga sekitar.
"PDAM dan bupati sudah ke sini untuk mengecek. Bahkan sampel airnya sudah dicek laboratorium di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, kondisi airnya itu lebih bagus dari air mineral yang ada di masyarakat. Bupati sudah memberikan lampu hijau, nanti CSR dari PDAM untuk mengolah air," katanya.
Airnya itu hingga saat ini masih alami keluar dari sumber mata air di sendang tersebut. Padahal usianya itu sudah ratusan tahun mengingat merupakan peninggalan masa Kerajaan Pajang.
"Airnya masih alami dan terus mengalir tidak pernah habis. Cukup jernih dan sering dimanfaatkan warga," ungkap dia.
Sebelum seperti saat ini, kondisi sendang tidak terawat, kusam dan di sekitarnya banyak tumbuh ilalang belum ada penutupnya. Bahkan kurang mendapat perhatian, baik dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten, yang tahu pun hanya orang sekitar di sini dan tertentu saja.
Memang ada yang merawat, cuma membersihkan di bagian sendang saja. Lalu setelah masuk Pro Klim ada relawan yang membersihkan dan menata sendang serta kawasannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter
-
Nasib Miris BTC Solo: Dulu Pengunjung Sampai Berjubel, Sekarang Sepi dan Banyak Kios Tutup
-
Kuasa Hukum Tersangka Dugaan Korupsi Drainase Stadion Manahan Ajukan Pra Peradilan