Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 14 Oktober 2024 | 11:02 WIB
Masjid Hamzah Kampung Windan Baru Desa Gumpang Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Ratusan warga satu kampung yang juga jamaah Masjid Hamzah Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo berangkat ibadah umrah ke Makkah bareng. 

Ada sekitar 141 Warga Kampung Windan Baru tersebut rencana akan berangkat umrah bareng pada 26 Oktober 2024 nanti lewat Bandara Sukarno-Hatta. Pelaksanaan ibadah umrah warga sekampung ini diberi judul "From Hamzah to Mekkah".

Mereka berangkat ibadah umrah bareng dengan cara menabung untuk dapat melunasi pembayaran biaya akomodasi sesuai kesepakatan biaya dari biro perjalanan yang telah ditunjuk.

"Ini ada sekitar 141 warga Kampung Windan Baru yang rencana akan berangkat umrah bareng," ujar Tokoh masyarakat yang juga takmir Masjid Hamzah, Muhammad Na'im, Minggu (13/10/2024).

Baca Juga: Sempat Viral, Polres Sukoharjo Tangkap 3 Pelaku Pembawa Senjata Tajam

Ide berangkat umrah bareng ini, lanjut dia, bermula dari keinginan salah satu warga yang iseng mengusulkan bisa umrah bareng warga satu kampung.

Karena memang selama ini warga di sini sering mengadakan kegiatan, seperti piknik bareng.

"Memang warga sering kegiatan bersama buat refreshing, lalu ada yang usul dengan pertanyaan apakah memungkinkan kalau piknik bersama bisa diganti dengan umroh bersama. Tujuannya, selain untuk memupuk hubungan silaturahmi antar warga juga sekaligus beribadah bersama," papar dia.

Menurutnya warga yang lain pada setuju adanya usulan itu dan langsung ditindaklanjuti dengan serius. Bahkan seorang ustadz yang tinggal di sini  juga menyanggupi menjadi pembimbing umrah secara cuma-cuma alias gratis.

Kebetulan, ustadz tersebut merupakan seorang muthawwif (pembimbing haji dan umrah) lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Baca Juga: Buntut Viral dan Rating Buruk, Pengurus Masjid Al Ikhlas Sukoharjo Minta Maaf, Ini Penjelasan Ketua Takmir

"Warga setuju adanya usulan ini, kebetulan saya juga sering kesana (Mekkah) menjadi pembimbing (haji dan umroh). Kami kebetulan juga punya kenalan teman dari biro (travel haji dan umroh) yang mau memberi harga semurah mungkin, seminimal mungkin," ungkapnya.

Na'im mengatakan sejak rencana umrah bersama diputuskan, warga mulai rutin menabung untuk dapat melunasi pembayaran biaya akomodasi sesuai kesepakatan biaya dari biro perjalanan yang telah ditunjuk. 

Sejak tiga bulan terakhir, hampir seluruh persiapan sudah siap. Koper untuk perbekalan perjalanan umrah sudah dibagikan, pakaian seragam batik juga sudah jadi dan dibagikan kepada warga yang akan menunaikan umroh. 

"Saat ini semua persiapan sudah 100 persen. Paspor, visa, dan lain-lain sudah beres semua, ini tinggal berangkat saja," jelas dia.

Na'im mengakui ini tidak ada paksaan harus ikut dan dalam waktu singkat sudah terkumpul 141 warga yang ikut. Mereka juga langsung mentransfer pembiayaan sebesar Rp 20 juta per orang.

"Kita tidak mencari keuntungan dari keberangkatan umroh warga perumahan Hamzah ini. Semua itu murni kerjasama dari warga sendiri dan pihak biro yang mau membantu mengurus segala sesuatu yang diperlukan untuk keberangkatan ke Mekkah," paparnya.

Untuk keberangkatan rencana, 26 Oktober 2024 ini lewat Bandara Soekarno-Hatta. Nanti dari Solo menuju bandara naik bus, kemudian terbang ke Arab Saudi.

Nanti ke Mekkah dulu untuk ibadah umrah, setelah selesai baru ke Madinah.

"Insya Allah, berangkat 26 Oktober nanti. Jika tidak ada perubahan waktu, warga akan berangkat ba'da shalat Isya’ dengan titik kumpul di Masjid Hamzah," terang dia.

Seperti diketahui, warga Hamzah merupakan sebutan bagi warga yang tinggal komplek perumahan Jalan Hamzah, Windan Baru, Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura ini.

Warga yang tinggal di sini bermacam-macam profesi, ada PNS, karyawan swasta, dokter, pengusaha, pedagang, ustadz, dan lain-lain.

Kampung Windan Baru juga dikenal sebagai kampung santri. Di kampung ini ada tiga masjid yang berdekatan satu dengan lainnya. Setiap pelaksanaan shalat fardhu berjamaah, ketiga masjid itu selalu dipenuhi warga.

Selain itu, terdapat juga lembaga pendidikan Islam Al Madinah dan Majelis Taklim At Taubah yang banyak berperan dalam aktivitas dakwah di lingkungan Desa Gumpang.

Kontributor : Ari Welianto

Load More