Demo Solo Jadi Contoh: Anggota DPRD, Polisi dan TNI Duduk Bareng Mahasiswa di Tengah Jalan

Seribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Soloraya menggelar aksi di depan DPRD Kota Solo,Senin(1/9/2025) sore.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 01 September 2025 | 21:07 WIB
Demo Solo Jadi Contoh: Anggota DPRD, Polisi dan TNI Duduk Bareng Mahasiswa di Tengah Jalan
Aksi Aliansi BEM Soloraya di Depan DPRD Solo, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Seribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Soloraya menggelar aksi di depan DPRD Kota Solo, Senin (1/9/2025) sore.

Di depan DPRD Kota Solo mereka secara bergantian melakukan orasi dari perwakilan kelompok mahasiswa.
 
Mereka juga menutup total Jalan Adi Sucipto di depan DPRD Kota Solo dengan membuat lingkaran besar untuk memblokade jalan.

Mereka juga membakar ban, poster dan spanduk di tengah-tengah jalan. Sehingga membuat asap hitam membumbung tinggi.

Sejumlah perwakilan mahasiswa sempat masuk ke dalam untuk mediasi dengan anggota DPRD untuk menemui masa yang menunggu.

Baca Juga:Solo Jadi Contoh! Unjuk Rasa Mahasiswa Berjalan Damai, Massa Gelar Salat Gaib untuk Affan

Aksi Aliansi BEM Soloraya di Depan DPRD Solo, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]
Aksi Aliansi BEM Soloraya di Depan DPRD Solo, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

Ketua DPRD Budi Prasetyo, bersaman wakil pimpinan dan anggota DPRD bersedia menemui langsung mahasiswa.

Mereka kemudian duduk bareng di tengah-tengah mahasiswa. Bahkan Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dan Dandim 0735/Ska Letkol Inf Fictor Juradi Situmorang juga ikut menemui mahasiswa. 

Selanjutnya para mahasiswa menyampaikan aspirasi atau tuntutan ke ketua dan anggota DPRD bersama kapolresta dan dandim.

Dihadapan para anggota dewan meminta agar rekan-rekannya yang ditahan polisi agar dibebaskan. Mereka juga menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk bertanggung jawab secara penuh setiap tindakan hak asasi manusia dan bertanggung jawab memulihkan hak para aktivis demonstran yang berjuang untuk menyampaikan kebenaran dan perbaikan bangsa ini.

Koordinator Pusat BEM Soloraya, Ridwan Widayat mengatakan Presiden Prabowo Subianto harus bertanggung jawab dengan kondisi dan situasi negara saat ini.

Baca Juga:Unjuk Rasa di Solo Berakhir Anarkis, Aliansi Ojol Soloraya Klaim Ada Penyusup

Karena diawal periode sudah beberapa kali kebijakan yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

"Kami di sini seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat menyatukan pandangan kita bahwa merasakan keresahan bersama. Di sini bukan hanya fokus dengan DPR atau aparat tapi ini semua ada tarik benangnya dari Presiden Prabowo Subianto dan harus bertanggung jawab penuh," terangnya, Senin (1/9/2025).

Ridwan menilai semua represifitas aparat tidak ada yang digunakan. Katanya Kapolri sudah menyampaikan permohonan maaf tapi apa, di Kota Solo sendiri kemarin banyak sekali represifitas aparat.

"Kami di sini selaku mahasiswa ingin melihat situasi di negara kita aman, bukan hanya sekedar omongan belakang. Tapi dengan bukti yang nyata dan di sini kami menuntut DPRD harus bekerja dengan tugasnya tapi nyatanya mereka tidak bisa melihat tugasnya dengan baik," ungkap dia.

"Banyak aspirasi dari mahasiswa selama ini tidak benar-benar digubris. Reformasi total sistem yang ada di DPRD," lanjutnya.

Dalam aksinya mereka juga menuntut agar negara ini harus benar-benar di reformasi total. Yang di mana kebijakan-kebijakan diutamakan untuk kepentingan masyarakat.

"Bukan hanya sekedar untuk kepentingan pribadi. Ini negara milik kita bersama bukan milik pemerintah saja. Tetapi UU yang saya rasa banyak sekali yang dilanggar oleh pemerintah, masyarakat dituntut untuk menaati tapi pemerintah melanggar aturan dibuat sendiri," kata dia.

Sementara itu Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo mengatakan tindak lanjut tuntutan dari teman-teman elemen BEM Soloraya dan masyarakat tentunya segala tuntutan akan disampaikan ke pemerintah pusat. Dalam hal ini akan dikirim ke presiden dan DPR.

"Dalam waktu dekat kita akan juga mengajak diskusi lebih intens teman-teman elemen BEM Soloraya berkaitan dengan tuntutannya," paparnya.

"Tadi ada 12 tuntutan yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa. Itu nanti akan kita bagi sesuai dengan tupoksi yang ada di sini, kan ada 4 komisi. Karena dari 12 tuntutan itu di tiap-tiap komisi ada," tandas dia.

unjuk rasa ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Soloraya yang digelar di depan Gedung DPRD Kota Solo. Aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan damai tanpa insiden berarti.

Menurut Catur, mahasiswa mampu menunjukkan kedewasaan dalam menyampaikan aspirasi. Meski sempat terjadi aksi bakar ban, situasi secara keseluruhan tetap kondusif dan tidak berujung ricuh.

“Kami sangat mengapresiasi adik-adik mahasiswa yang sudah menyampaikan pendapat secara tertib, aman, dan lancar. Inilah bentuk demokrasi yang sehat, di mana aspirasi bisa disuarakan tanpa harus menimbulkan kerusuhan,” terangnya usai aksi.

Lebih lanjut Kapolresta menjelaskan Polri hadir bukan untuk menghadang, tetapi memastikan kegiatan penyampaian aspirasi bisa berjalan dengan baik. "Kami juga berterima kasih karena mahasiswa mau menjaga Solo tetap kondusif,” jelasnya. 

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?