Antisipasi Rusuh, Cerita Warga Solo Kompak Tutup Jalan Kampung Saat Demo

Penutupan jalan kampung ini dilakukan saat demo mahasiswa dari berbagai berbagai perguruan tinggi (PT) Soloraya di depan DPRD Kota Solo,Senin(1/9/2025).

Ronald Seger Prabowo
Senin, 01 September 2025 | 21:13 WIB
Antisipasi Rusuh, Cerita Warga Solo Kompak Tutup Jalan Kampung Saat Demo
Warga sedang berjaga di jalan kampung saat ada aksi unjuk rasa, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Jalan kampung di sekitar DPRD Kota Solo ditutup dengan portal atau bambu oleh warga.

Penutupan jalan kampung ini dilakukan saat demo mahasiswa dari berbagai berbagai perguruan tinggi (PT) Soloraya di depan DPRD Kota Solo, Senin (1/9/2025).

Meski ditutup jalan masuk tersebut tetap dijaga oleh warga baik itu anak-anak muda maupun ibu-ibu. Dalam portal tersebut juga terdapat poster dengan tulisan 'Sampaikan aspirasi secara damai, jangan rusak kampung kami. Jangan rusak kota kami, #Gerakan Warga Solo'. 

Salah satu warga Karangasem, Satria Dipta mengatakan penutupan jalan masuk kampung ini takutnya para demonstran liar terus masuk kampung dan buat keributan di kampung.

Baca Juga:Wali Kota Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Usai Aksi Anarkis di Solo

"Ini takutnya demontrasi liat terus lari ke kampung, bikin keributan di kampung. Ini semua akses yang ada portalnya ditutup. Ini mulai kita tutup jam 1 siang," ujarnya saat ditemui, Senin (1/9/2025).

Warga sedang berjaga di jalan kampung saat ada aksi unjuk rasa, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]
Warga sedang berjaga di jalan kampung saat ada aksi unjuk rasa, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

Penutupan jalan kampung ini tidak hanya hari ini saja tapi juga saat aksi, Jumat (29/8/2025) kemarin. Apalagi yang kemarin demonya sampai dini hari dan membakar gedung di DPRD.

"Dulu pas demo cipta kerja tahun 2023 lalu juga ditutup, tapi baru nutup portal penuh itu hari dan jumat kemarin. 
Karena yang kemarin itu sampai subuh malam, warga juga berjaga," terang Warga RT 04 RW 09 Kelurahan Karangasem.

Satria menjelaskan penutupan ini juga untuk membantu tugas polisi soal keamanan dengan menutup akses ke kampung. 

Jadi biar masa yang ikut demo tidak bisa lewat ke jalan kampung tapi fokus di jalan raya saja.

Baca Juga:Solo Jadi Contoh! Unjuk Rasa Mahasiswa Berjalan Damai, Massa Gelar Salat Gaib untuk Affan

"Ini warga ada yang berjaga di sejumlah titip, jadi untuk pengawasan tetap ada. Jadi ini biar aman menutup gerak akses agar tidak bergerak ke sana sini," ungkapnya.

"Jadi kalau ada yang mau masuk kita halau atau tanya dulu. Misalkan ada orang aneh atau asing mau masuk juga harus dimintai identitasnya, kalau nggak jelas atau nggak kenal tidak boleh lewat," jelas dia.

Satria menambahkan demo untuk menyuarakan aspirasi ke DPRD harus terukur tidak merusak fasilitas umum yang ada. 

Karena selain merusak fasilitas umum juga tempatnya jadi kelihatan kotor dan itu yang bingung warga

"Besok ya harus kerja bakti bersih-bersih, merepotkan warga juga. Harapannya mereka juga tertib, juga enggak buang sampah sembarangan. Karena kalau ini kan juga termasuk tanggung jawab warga sekitar," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?