SuaraSurakarta.id - Tiga anak dibawah umur ditangkap membawa bom molotov saat ada aksi mahasiswa dari Aliansi BEM Soloraya di depan Gedung DPRD Kota Solo, Senin (1/9/2025) kemarin.
Ketiga anak tersebut berinisial MS, FIV, dan MPP ditangkap di Jalan Duren dengan Gedung DPRD Solo sekitar pukul 16.00 WIB.
Mereka membawa bom molotov akan dilemparkan ke petugas polisi saat aksi yang terjadi kemarin.
Wakapolresta Solo AKBP Sigit mengatakan ketiga anak tersebut tidak hanya dari Kota Solo, tapi juga dari luar Kota Solo.
Baca Juga:Rektor UNS Solo Serukan Ketenangan, Peringatkan Bahaya Anarki bagi Bangsa
"Jadi dari semua itu, warga Solo dan dari luar Solo," terangnya, Selasa (2/9/2025).
Sigit menjelaskan mereka membuat bom molotov belajar lewat media sosial (medsos). Kemudian mencoba membuat sendiri bersama-sama dan akan dipakai untuk dilemparkan ke petugas.
"Belajar itu lewat HP. Dari informasi anak yang berlawanan dengan hukum itu membuatnya di rumahnya sendiri, merangkai lihat video," ungkap dia.
Sigit mengatakan motivasi mereka melalukan ini hanya ikut-ikutan. Mereka pun saling berkomunikasi menggunakan Whatsapp (WA).
"Setelah kita mintai keterangan, mereka ikut-ikutan karena lihat video. MS itu sudah tidak sekolah lama, kalau teman-temannya masih sekolah," katanya.
Baca Juga:Tokoh Budaya Solo Kecam Aksi Perusakan: Ini Mencoreng Kota Budaya
Sigit menyebut salah satu dari mereka, yakni MS setiap kebakaran ada di sana. Itu seperti di Gladak terekam di sana, saat pembakaran di DPRD Solo yang pertama juga di sana.
"Pada saat yang kemarin itu percobaan membakar gedung DPRD juga ada. Jadi satu anak yang setiap kegiatan kebakaran ada di sana dan pelemparan batu juga. Sudah terekam, terdata di data Polresta Solo," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto