Cerita Karyawan Usai Hotel Legendaris Agas Solo Tutup dan Dijual

Informasinya Hotel Agas sudah mulai tutup total pada Februari 2025, sementara untuk pemasangan spanduk di jual itu dipasang sudah satu minggu ini.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Cerita Karyawan Usai Hotel Legendaris Agas Solo Tutup dan Dijual
Hotel Agas Solo salah satu hotel legendaris di Solo yang kini tutup dan dijual. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Hotel legendaris Agas Kota Solo dijual di website jual beli properti. Di dalam website tersebut Hotel Agas dijual dengan harga Rp 120 miliar.

Dari pantauan di lapangan, terpasang sejumlah spanduk bertuliskan dijual dibeberapa lokasi. Informasinya Hotel Agas sudah mulai tutup total pada Februari 2025, sementara untuk  pemasangan spanduk di jual itu dipasang sudah satu minggu ini. 

"Februari 2025 kemarin ditutupnya. Kalau dipasang spanduk di jual itu sudah seminggu ini," ujar penjaga Hotel Agas Solo, Ariyanto (52) saat ditemui, Minggu (24/8/2025).

Ariyanto menyebut hotel yang dibangun tahun 1996 tutup total dan di jual ini karena kondisinya sepi. Mulai sepi itu semenjak ada proyek Flyover Manahan, sehingga akses menuju hotel cukup sulit.

Baca Juga:Ini Pengakuan Tersangka Pelecehan Seksual Anak Dibawah Umur

"Mulai sepi semenjak ada flyover terus hunian kamar rodo menurun. Kondisinya sempat ramai terus sepi, kemudian tahun 2024 owner meninggal dan tidak ada yang mengurusi, lama-lama di tutup dan karyawan di PHK masal," katanya.

"Ini sempat dikelola para keponakan setelah owner meninggal. Tapi terjadi beda pendapat, terus ketentuannya hotel ditutup," lanjut dia.

Sementara ini yang masih aktif itu kolam renangnya, masih dibuka kalau ada yang mau renang. Kalau yang lainnya sudah ditutup semua.

"Kolam renang masih aktif. Masih ada yang renang di sini," sambung karyawan yang sudah bekerja sejak tahun 2000 ini.

Ariyanto mengaku sedih dan sangat menyanyangangkan Hotel Agas ini ditutup. Karena salah satu hotel legend di Kota Solo yang jadi jujugan para tamu sebelum marak hotel-hotel seperti saat ini.

Baca Juga:8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya

"Sayang disayangkan. Ini salah satu hotel legendaris, waktu itu Hotel Agas, lalu Kusuma Sahid Prince dan Hotel Cokro. Sekarang marak hotel-hotel," jelasnya.

Pastinya sedikit kecewa hotel ini tutup dan mau di jual. Memang akses mau ke sini semenjak ada flyover itu susah, selama ini banyak pengunjung yang kecelek dan bingung.

"Padahal dulu hotel ini ramai dan terkenal, selalu ramai tamu yang datang. Sempat ada yang kecelek datang ke sini, dikira masih buka ternyata tutup," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?