8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya

Korban merupakan masih tetangga pelaku dan pelecehan seksual tersebut dilakukan secara bertahap.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 21 Agustus 2025 | 11:15 WIB
8 Anak Dibawah Umur di Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya, Ini Kronologinya
Wakapolresta Solo AKBP Sigit saat menyampaikan keterangan dalam jumpa pers. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Delapan anak dibawah umur menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang paruh baya berinisial A warga Kecamatan Banjarsari.

Korban merupakan masih tetangga pelaku dan pelecehan seksual tersebut dilakukan secara bertahap.

Pelaku berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polresta Solo di kediamannya, Kamis (14/8/2025) kemarin pukul 12.00 WIB.

"Jumlah korban yang sudah terkomunikasi itu ada delapan anak. Itu  dilakukan kurun waktu bertahap, begitu juga tante salah satu anak sebagai korban," terang Wakapolresta Solo, AKBP Sigit saat jumpa pers, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga:Diduga Jadi Korban Penipuan Program MBG, Sejumlah Calon Mitra Mengadu ke Polresta Solo

Wakapolresta menyebut semua korban itu masih dibawah umur. Semua korban juga masih tetangga tersangka.

"Semua korban masih dibawah umur dan orang situ. Lokasinya itu di rumah tersangka," katanya.

Wakapolresta menjelaskan untuk kronologisnya itu korban diajak untuk datang ke rumah tersangka. Di mana di rumah tersangka itu banyak mainan, sehingga membuat korban senang.

Pada saat korban berada di rumah, lalu diarahkan untuk bermain di ruang jahit. Perbuatan keji tersebut dilakukan pada bulan Mei 2025.

"Kemudian tersangka melakukan pencabulan terhadap korban dengan cara memangku. Lalu tangan tersangka masuk ke dalam celana korban sambil memegang erat kedua tangan korban," papar dia.

Baca Juga:Hendak Aksi Tawuran di Mojosongo, Polisi Amankan Enam Pemuda Perguruan Silat

Menurutnya modusnya itu memang di rumahnya itu banyak mainan. Sehingga korban merasa senang kemudian bermain.

Dari pengembangan kasus tersebut, tante salah satu anak juga pernah menjadi korban. Hanya saja tantenya tersebut enggan melaporkan, karena itu dianggap tabu.

"Tante salah satu anak juga pernah jadi korban tersangka. Itu hasil dari pengembangan kasus ini. Tantenya jadi korban saat masih anak dibawah umur," sambungnya.

"Jadi saat tantenya masih kecil itu jadi korban juga. Cuma malu mau melaporkan," ungkap dia.

Ketika ditanya apakah tersangka punya kelainan seksual, wakapolresta menyebut bahwa kasus ini masih akan didalami lagi.

"Kita masih melakukan pendalaman diperiksa gangguan jiwa atau kelainnya," ucapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini