Diduga Jadi Korban Penipuan Program MBG, Sejumlah Calon Mitra Mengadu ke Polresta Solo

Mereka pun sudah membayar sebesar uang registrasi sebesar Rp 175.000.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 30 Juli 2025 | 09:03 WIB
Diduga Jadi Korban Penipuan Program MBG,  Sejumlah Calon Mitra Mengadu ke Polresta Solo
Sejumlah calon mitra yang dijanjikan sebagai mitra program MBG saat ditemui di Polresta Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Puluhan pelaku usaha mengadu ke Polresta Solo tentang dugaan penipuan karena dijanjikan menjadi calon mitra untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh salah satu yayasan.

Mereka pun sudah membayar sebesar uang registrasi sebesar Rp 175.000. Namun dari bulan Januari hingga Juli 2025 ini tidak ada realisasi apapun.

Perwakilan warga Harjoko mengatakan awalnya puluhan pelaku usaha dikumpulkan untuk melaksanakan program MBG yang dilaksanakan Yayasan Barisan Nasional (Barnas). Undangan yang diterima ini atas dasar dari mantan anggota DPRD Solo Paulus Haryoto.

"Di sana kita diperkenalkan sama seorang yang mengaku ketum Yayasan Barnas yang bergerak di bidang sosial dan tidak berafiliasi sama partai manapun. Sehingga kita tertarik atas penawaran itu," terangnya saat ditemui di Polresta Solo, Selasa (28/7/2025).

Baca Juga:Polresta Solo Raih Juara 2 Lomba Akun Centang Biru di Hari Bhayangkara ke-79

Menurutnya para calon mitra itu ditawarkan untuk membuat masakan untuk anak-anak sekolah dari PAUD sampai lansia sebanyak masing-masing mitra 200 pack, masing-masing pack dihargai Rp 12.000. 

Dari harga itu sebesar Rp 10.000 dibuatkan menu masakan tanpa susu, jadi lauk pauk dan buah.

"Alat fotrenya sudah disiapkan sama yayasan itu, sehingga kami sangat antusias untuk menjadi calon mitra," kata dia.

Salah satu persyaratan menjadi mitra, lanjut dia, mengumpulkan KTP, KK, membayar biaya registrasi pendaftaran sebesar Rp 175.000.

Jumlah tersebut dengan rincian sebesar Rp 25.000 untuk administrasi, sedangkan yang Rp 150.000 sebagai uang jaminan supaya ada ikatan pekerjaan antara calon mitra dengan yayasan. 

Baca Juga:Knalpot Brong Minggir! Polresta Solo Sikat Pelanggar di Operasi Patuh Candi 2025

"Akan tetapi dari 31 Januari sampai dengan dijanjikan menjelang puasa akan ada uji coba ternyata batal. Kemudian mundur lagi setelah lebaran yang perkiraan sebelum liburan sekolah ternyata tidak ada realisasi apapun," paparnya.

Kemudian dikirimkan satu surat pengumuman secara menyeluruh bahwa nanti pada 22 Juli dan 23 Juli akan dilaksanakan uji coba, sedangkan 28 Juli akan dilaksanakan secara menyeluruh.

Akan tetapi batal dan tidak ada realisasi apapun, bahkan tahu-tahu ada informasi bahwa pelaksanaan program bisa dilaksanakan setelah ada MoU dari pihak yayasan dengan mitra.

"Tapi MoU ini tidak serta merta dibagikan melainkan dipilah, ada yang sudah, ada yang belum. Nah kami mendapatkan drafnya dan kami pelajari akhirnya pasti akan zonk, karena waktu pelaksanaan tidak dimunculkan, itu katanya rahasia dari yayasan pusat," jelas dia.

Jumlah calon mitra itu ada sekitar 3000 an dan itu di Soloraya. Semuanya sudah membayar biaya registrasi pendaftaran Rp 175.000.

"Calon mitra dipaksa dengan cara bahwa dapur yang digunakan harus benar-benar bersih, standar, higienis. Sehingga ada salah satu mitra yang harus membangun, memindah dapur dari belakang ke depan supaya lebih luas dan higienis," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini