Sempat Viral, Ayam Goreng Widuran Kini Buka Lagi, Tapi Ada Tulisan....

Dari pantauan di lapangan, tampak pegawai sudah mulai beraktivitas menyiapkan dan melayani pembeli.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 20 Juni 2025 | 12:40 WIB
Sempat Viral, Ayam Goreng Widuran Kini Buka Lagi, Tapi Ada Tulisan....
Warung Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka usai tutup sementara selama kurang lebih satu bulan, Jumat (20/6/2025). (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Warung Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka usai tutup sementara, Jumat (20/6/2025).

Dari pantauan di lapangan, tampak pegawai sudah mulai beraktivitas menyiapkan dan melayani pembeli. Pembeli juga mulai berdatangan.

Tampak spanduk di depan warung terlihat baru. Tidak berbeda jauh spanduk baru dengan spanduk lama.

Hanya di spanduk baru tersebut ada tulisan 'non halal' dengan jelas. Ini merupakan arahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Baca Juga:Diduga Pelaku Pelecehan Seksual, Ini Nasib ASN Dinkes Pemkot Solo

"Ya kita sesuai arahan dari pemkot, minggu lalu kan kita sudah diperbolehkan untuk buka kembali. Per hari ini tanggal 20 kita buka kembali," terang perwakilan Ayam Goreng Widuran, Victor saat ditemui, Jumat (20/6/2025).

Warung Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka usai tutup sementara selama kurang lebih satu bulan, Jumat (20/6/2025). (Suara.com/Ari Welianto)
Warung Ayam Goreng Widuran Solo kembali buka usai tutup sementara selama kurang lebih satu bulan, Jumat (20/6/2025). (Suara.com/Ari Welianto)

Sebelum dibuka kembali, sudah melakukan perbaikan sesuai arahan pemkot. Perbaikannya itu melabeli non halal semua kemasan maupun etalase depan.

 "Kita sudah melakukan perbaikan sesuai arahan pemkot dengan melabeli non halal di seluruh semua kemasan, di etalase dan MMT depan. Itu sudah kita penuhi semua," ungkapnya.

Adanya label non halal ini, lanjut dia, tidak ada kesalahpahaman lagi. Harapannya semoga semua lancar dan mohon doa restu dari masyarakat. 

"Semoga ke depannya semuanya berjalan dengan lancar. Jadi tidak ada lagi kesalahpahaman," kata dia.

Baca Juga:Aduan Dugaan Pelecehan Seksual ASN di Pemkot Solo Hilang di ULAS, Ini Kata Wali Kota

Victor membantah kalau dulu sempat mengklaim ayam goreng Widuran halal.

"Oh sebenarnya tidak pernah kita mengklaim halal," imbuhnya. 

Pihaknya sudah memberikan penjelasan kepada semua staf, kalau ada pembeli yang berhijab diberitahu dan dihimbau.

"Kita pasti himbau kalau ada pembeli pakai hijab jika ini menu non halal. Kita sudah jelaskan ke seluruh staf yang bekerja di sini," jelas dia.

Diakuinya selama ayam goreng Widuran buka tidak pernah dengan sengaja atau mencoba mendaftarkan halal itu tidak. Jadi selama ini tidak pernah mengklaim kalau produk ini halal.

"Kita itu tidak pernah mendaftarkan halal, kita juga tidak pernah mengklaim bahwa produk ini halal seperti itu," paparnya.

Victor mengatakan sempat mendapatkan arahan dan himbuan dari wali kota untuk tutup sementara. Arahan itupun dijalankan dan diikuti.

"Kita tutup kemarin kurang lebih selama satu bulan dan ini bisa buka lagi dengan label non halal. Jadi masalah menu non halal dan lain sebagainya, kita berjalan sesuai dengan non halal tidak ada pengecualian," tandas dia.

"Operasional kita buka jam 07.00 pagi sampai jam 6.00 sore," pungkasnya.

Monitoring Satgas Halal

Sebelumnya, satgas halal Kemenag Solo bersama Pemkot Solo sudah mulai melakukan monitoring kepada pelaku usaha kuliner, Selasa (10/6/2026).

Monitoring dilakukan di sepanjang Jalan Sutan Syahrir mulai dari perempatan warung pelem sampai perempatan Pasar Legi.

Monitoring ini sebagai tindak lanjut kasus warung Ayam Goreng Widuran yang ternyata masuk non halal. Sehingga banyak pelanggan yang merasa tertipu dengan statusnya sekarang.

"Kami sudah mulai lakukan monitoring bagi pelaku usaha kuliner. Hari ini mulai di sepanjang Jalan Sutan Syahrir, ini selama dua hari," terang Kepala Kantor Kemenag Solo, Ahmad Ulin Nur Hafsun saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (10/6/2025).

Ulin menjelaskan untuk sasarannya itu semua pelaku usaha kuliner di sepanjang Jalan Sutan Syahrir baik yang halal maupun non halal. 

"Sasarannya semua pelaku usaha kuliner di sepanjang Jalan Sutan Syahrir," sambung dia.

Sementara itu Ketua Satgas Halal Kemenag Solo, Bagus Sigit Setyawan mengatakan monitoring ini tidak hanya masalah halal dan non halal. 

Karena setelah kasus warung Ayam Goreng Widuran yang viral itu banyak pelaku usaha yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Banyak pelaku usaha kuliner itu yang belum punya sertifikat sanitasi. Jadi monitoring atau survei hari ini tidak hanya soal halal dan non halal saja tapi juga mencakup semua kebutuhan pelaku usaha yang harus dipenuhi syarat-syaratnya," ungkapnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak