Polresta Solo Ungkap Kasus Penggelapan Rp 10 Miliar, Bank Jateng Tarik Napas Lega

Polresta Solo berhasil menangkap pelaku dan mengamankan kembali hampir seluruh barang bukti, membuat pihak bank merasa lega.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 22 September 2025 | 15:11 WIB
Polresta Solo Ungkap Kasus Penggelapan Rp 10 Miliar, Bank Jateng Tarik Napas Lega
Kuasa hukum Bank Jateng, Bonyamin Saiman, memberikan apresiasi tinggi atas gerak cepat penyidik kepolisian. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]
Baca 10 detik
  • Kasus penggelapan melibatkan nominal besar, yaitu Rp 10 miliar
  • Penyelidikan kasus telah menunjukkan perkembangan positif
  • Pihak berwenang mulai menemukan titik terang untuk penyelesaian kasus

SuaraSurakarta.id - Kasus penggelapan uang senilai Rp 10 miliar yang dilakukan oleh sopir outsourcing Bank Jateng, Anggun Tyas, kini mendapat titik terang.

Polresta Solo berhasil menangkap pelaku dan mengamankan kembali hampir seluruh barang bukti, membuat pihak bank merasa lega.

Kuasa hukum Bank Jateng, Bonyamin Saiman, memberikan apresiasi tinggi atas gerak cepat penyidik kepolisian.

Menurutnya, tindakan sigap tersebut berhasil menyelamatkan sekitar 97 persen dari total uang yang dibawa kabur pelaku.

Baca Juga:Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil

"Apresiasi kami untuk pihak kepolisian, baik Kapolres maupun penyidik yang sudah bekerja cepat," ungkap Bonyamin, Senin (22/9/2025).

Ia menjelaskan, kerugian Bank Jateng menjadi minimalis berkat keberhasilan penyelamatan barang bukti ini.

Pihaknya kini berkoordinasi dengan penyidik agar uang tunai tersebut bisa dipindahkan ke rekening penampungan khusus untuk alasan keamanan dan kemudahan pengawasan.

Meskipun bersyukur uangnya berhasil diselamatkan, Bonyamin tak menampik bahwa kasus ini menjadi pelajaran penting bagi Bank Jateng.

Pelaku, yang merupakan sopir outsourcing, sudah bekerja selama dua tahun dan memahami pola distribusi dana, terutama saat menjelang akhir bulan.

Baca Juga:Geger Sopir Bank Diduga Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Ini Kronologinya

"Untuk ke depan, kami akan lebih ketat lagi. Salah satunya dengan memperkuat proses psikotes agar bisa membaca karakter karyawan," papar Bonyamin.

Ia menambahkan, Bank Jateng juga berkomitmen meningkatkan pengawasan internal, baik melalui teknologi maupun sistem manual. Hal ini dilakukan untuk mencegah insiden serupa dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Bonyamin yakin, kasus ini akan segera selesai dan kepercayaan nasabah terhadap Bank Jateng tidak akan berkurang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini