Kabar Duka! Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Lawu

Dari informasi yang dihimpun, korban bersama belasan rekannya ditemani porter memulai pendakian pagi hari via Cemoro Kandang.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 11 Mei 2025 | 13:24 WIB
Kabar Duka! Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Lawu
Pendaki asal Bandung bernama Ricky Gumilar (41) meninggal dunia di kawasan Gunung Lawu, Karanganyar, Sabtu (10/5/2025). [Dok BPBD Karanganyar]

SuaraSurakarta.id - Pendaki asal Bandung bernama Ricky Gumilar (41) meninggal dunia di kawasan Gunung Lawu, Karanganyar, Sabtu (10/5/2025).

Dari informasi yang dihimpun, korban bersama belasan rekannya ditemani porter memulai pendakian pagi hari via Cemoro Kandang.

Namun sesampai di pos bayang atau di bawah Pos 3, korban tak sadarkan diri alias pingsan.

Korban yang diketahu berprofesi sebagai pegawai swasta itu sempat mendapatkan pertolongan namun kemudian menghembuskan nafas terakhir.

Baca Juga:Niat Rayakan Tahun Baru di Gunung Lawu, Dua Wanita Ini Malah Hipotermia, Evakuasi Berjalan Dramatis

"Benar korban sempat pingsan lalu dinyatakan meninggal dunia. Malam hari langsung kita lakukan evakuasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, Minggu (11/5/2025).

Dia memaparkan, setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke RSUD Karanganyar untuk menunggu keluarga datang dari Bandung.

"Langsung dibawa ke RSUD Karanganyar, menunggu dibawa pihak keluarga," paparnya.

Pendaki Hipotermia

Tahun lalu, lima pendaki di Gunung Lawu harus dievakuasi usai dilaporkan mengalami hipotermia pada Minggu (3/11/2024).

Baca Juga:Dianggap Paling Mistis, Ini Misteri Gunung Lawu Dikutuk Prabu Brawijaya dan Pasar Setan yang Bikin Pendaki Merinding

Para pendaki tektok, istilah untuk naik dan langsung turun tanpa menginap itu sebelumnya diterpa cuaca buruk di pos 3. Mereka diterjang hujan sejak pagi hingga malam hari.

"Kelima pendaki yang terdampak adalah bagian dari rombongan open trip Tektok yang diselenggarakan oleh sebuah panitia pendakian," ujar Ketua Tim relawan dari Paguyuban Giri Lawu (PGL) Miko Wicaksono.

Dia mengatakan, berdasarkan data registrasi kelompok ini terdiri dari 50 orang peserta dengan tujuh orang pendamping.

"Namun, sebagian besar peserta dan panitia masih pemula dalam pendakian,” katanya.

Pendaki asal Bandung bernama Ricky Gumilar (41) meninggal dunia di kawasan Gunung Lawu, Karanganyar, Sabtu (10/5/2025). [Dok BPBD Karanganyar]
Pendaki asal Bandung bernama Ricky Gumilar (41) meninggal dunia di kawasan Gunung Lawu, Karanganyar, Sabtu (10/5/2025). [Dok BPBD Karanganyar]

Rombongan open trip mulai mendaki sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB dilaporkan adanya lima orang pendaki yang terkena hipotermia.

Berdasarkan informasi yang diterima, kelima pendaki kesehatannya menurun akibat diterpa cuaca ekstrem, ditambah rasa lapar, dan kurangnya asupan nutrisi.

Tim Ranger Cemoro Sewu kemudian berangkat untuk melakukan evakuasi setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
Senin (4/11/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, semua pendaki berhasil dievakuasi ke basecamp dalam keadaan selamat.

Usai kejadian tersebut, pihak pengelola basecamp memutuskan untuk melakukan evaluasi dan memberlakukan sanksi sementara kepada panitia penyelenggara open trip ini.

"Pemeriksaan dan blacklist sementara dikenakan untuk memastikan keamanan pendakian di masa depan," kata Miko.

Miko mengimbau kepada pendaki yang berencana mendaki ke Gunung Lawu untuk mempersiapkan fisik, mental, serta peralatan dengan matang.

"Bagi yang mengikuti pendakian bersama atau open trip, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap penyelenggara, agar perjalanan mendaki bisa berlangsung aman dan nyaman," tambah Miko.

Sementara itu, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sarangan, Supriyanto mengatakan, rombongan open trip berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Namun dengan peserta dari beberapa daerah, termasuk Magetan.

“Lima pendaki yang terdampak adalah Nisa dari Semarang, Aulia dari Magetan, Anisa dari Karanganyar, Lia dari Semarang, dan Dwi dari Jepara. Mereka semua adalah wanita, dan rombongan ini dipimpin oleh Fikri Ade dari Jepara,” kaya Supriyanto.

Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh inti turun di bawah 35 derajat Celsius.

Kondisi ini terjadi karena tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada mampu memproduksinya, misalnya karena terpapar suhu dingin yang ekstrem.

Hipotermia dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari menggigil, kelelahan, kebingungan, hingga koma dan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada orang yang terpapar suhu dingin yang ekstrem, seperti saat mendaki gunung atau berendam di air dingin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini