SuaraSurakarta.id - Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi terkait putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Niaga Semarang kepada PT Sri Rejeki Isman atau PT Sritex Tbk Sukoharjo.
Permohonan penolakan kasasi ini berdampak pada psikologis para buruh yang sudah bekerja di PT Sritex selama puluhan tahun.
Para buruh mengaku merasa rasa was-was ada semenjak permohonan kasasi ditolak oleh MA.
"Jujur dari kita saat ini rasa was-was itu ada. Tapi kita berharap semoga ini semua segera berlalu sehingga bisa bekerja kembali dengan tenang seperti sedia kala," ujar salah satu buruh PT Sritex, Indriati (43) saat ditemui usai Istighosah Akbar dan mimbar terbuka, Jumat (27/12/2024).
Baca Juga:Pailit PT Sritex Berujung Karyawan Dirumahkan, Wamenaker Buka Suara
Indriati mengatakan rasa was-was yang dialami para buruh ini karena berpikir ke depannya itu bagaimana. Apakah masih bisa bekerja lagi atau tidak dengan kondisi saat ini.
"Kalau harapan itu, kita berharap masih bisa bekerja lagi di sini. Rasa was-was yang dirasakan buruh itu ke depannya bagaimana," ungkap dia.
Indriati mengaku sudah bekerja di PT Sritex ini selama 25 tahun sejak masih muda hingga punya dua anak.
Bahkan suaminya pun bekerja di PT Sritex juga sebagai Satpam.
"Saya kurang lebih di sini 25 tahun dari saya muda. Suami di sini juga di bagian satpam, kalau saya di garmen," katanya.
Baca Juga:Selamatkan PT Sritex Sukoharjo, Komisi VII DPR RI Sepakat Bakal Revisi UU Kepailitan
Selama ini meski dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang, hak karyawan tetap dibayarkan. Bahkan dibayar full tidak dipotong.
"Hak buruh terpenuhi, gaji masih tetap full," sambung dia.
Menurutnya memang ada buruh yang sudah di rumahkan dengan kondisi saat ini. Tapi itu dibagian lain bukan di bagian garmen.
"Untuk dibagian garmen tidak ada, kalai bagian lain ada memang. Bahkan saat ini pekerja kita banyak," ujarnya.
Sementara itu manajamen dan buruh akan terus berupaya untuk menyelamatkan PT Sritex. Rencana pekan depan ribuan buruh akan menggelar aksi di depan Istana Merdeka dan MA.
"Rencana minggu depan kita akan menggelar aksi di Jakarta, di MA dan roadshow ke kantor presiden sebagai upaya untuk memberikan semangat buat Presiden Prabowo Subianto. Karena Pak Prabowo sudah menyatakan kesiapannya untuk membela buruh Sritex, maka kita akan memberikan semangat bukan tuntutan, karena beliau sudah mengatakan ingin membantu Sritex ini agar terus berjalan tidak ada PHK," papar Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto.
Slamet menjelaskan upaya manajemen dengan menanggapi keputusan MA telah melakukan Peninjauan Kembali (PK). Sehingga pihaknya akan memberikan masukan-masukan di sana, ada ribuan buruh Sritex yang harus diperhatkan.
"Rencana buruh yang akan ke Jakarta itu 10.000-15.000 buruh. Hari ini kita akan kirim surat ke Kapolri soal kegiatan kita di Jakarta nanti," jelas dia.
Untuk tuntutan buruh, lanjut dia, ingin terus bekerja. Dengan terus bekerja maka operasional perusahaan terus berjalan.
"Harapannya PK yang diajukan bisa dimenangkan. Kalau itu dimenangkan tentu operasional perusahaan akan berjalan seperti biasa, tetap kewajiban piutang diselesaikan," tandasnya.
Slamet menambahkan untuk aksi di Jakarta itu operasionalnya dari buruh semua. "Jadi buruh iuran buat aksi nanti termasuk sewa bus," pungkasnya.
Kontributor : Ari Welianto