"Hak buruh terpenuhi, gaji masih tetap full," sambung dia.
Menurutnya memang ada buruh yang sudah di rumahkan dengan kondisi saat ini. Tapi itu dibagian lain bukan di bagian garmen.
"Untuk dibagian garmen tidak ada, kalai bagian lain ada memang. Bahkan saat ini pekerja kita banyak," ujarnya.
Sementara itu manajamen dan buruh akan terus berupaya untuk menyelamatkan PT Sritex. Rencana pekan depan ribuan buruh akan menggelar aksi di depan Istana Merdeka dan MA.
Baca Juga:Pailit PT Sritex Berujung Karyawan Dirumahkan, Wamenaker Buka Suara
"Rencana minggu depan kita akan menggelar aksi di Jakarta, di MA dan roadshow ke kantor presiden sebagai upaya untuk memberikan semangat buat Presiden Prabowo Subianto. Karena Pak Prabowo sudah menyatakan kesiapannya untuk membela buruh Sritex, maka kita akan memberikan semangat bukan tuntutan, karena beliau sudah mengatakan ingin membantu Sritex ini agar terus berjalan tidak ada PHK," papar Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto.
Slamet menjelaskan upaya manajemen dengan menanggapi keputusan MA telah melakukan Peninjauan Kembali (PK). Sehingga pihaknya akan memberikan masukan-masukan di sana, ada ribuan buruh Sritex yang harus diperhatkan.
"Rencana buruh yang akan ke Jakarta itu 10.000-15.000 buruh. Hari ini kita akan kirim surat ke Kapolri soal kegiatan kita di Jakarta nanti," jelas dia.
Untuk tuntutan buruh, lanjut dia, ingin terus bekerja. Dengan terus bekerja maka operasional perusahaan terus berjalan.
"Harapannya PK yang diajukan bisa dimenangkan. Kalau itu dimenangkan tentu operasional perusahaan akan berjalan seperti biasa, tetap kewajiban piutang diselesaikan," tandasnya.
Baca Juga:Selamatkan PT Sritex Sukoharjo, Komisi VII DPR RI Sepakat Bakal Revisi UU Kepailitan
Slamet menambahkan untuk aksi di Jakarta itu operasionalnya dari buruh semua. "Jadi buruh iuran buat aksi nanti termasuk sewa bus," pungkasnya.