Dengan mengurangi beban guru itu, lanjut dia, untuk menciptakan guru dan pendidikan yang bermutu.
“Setelah mendengar aspirasi, kemudian juga melakukan pengamatan di lapangan di waktu yang relatif singkat ini maka salah satu di antaranya kami akan mengurangi beban-beban administratif yang dirasakan oleh para guru,” papar dia.
Menurutnya dengan berkurangnya beban administratif ini, maka tidak ada lagi guru yang bedagang hanya untuk mengerjakan tugas.
“Nanti bapak ibu guru tidak perlu lagi tangah malam pikirannya tahajud, dikiranya tahajud, padahal sedang upload dan siang harinya ngantuk-ngantuk. Karena terlalu banyak beban administratif, kami akan kurangi dan melakukan relaksasi untuk hal tersebut,” jelasnya.
Baca Juga:Hasil Pengecekan, Mayoritas Kayu di Serambi Masjid Agung Surakarta Rapuh Dimakan Rayap
Atip menambahkan adanya transformasi pendidikan ini berharap bisa mewujudkan guru dan pendidikan bermutu. Sehingga bisa mewujudkan generasi emas sesuai komitmen pemerintah di era Presiden Prabowo Subianto.
“Ini dalam rangka mewujudkan guru hebat agar Indonesia kuat dalam mewujudkan generasi emas. Kami juga menyiapkan program, menyajikan berbagai pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi,” tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto