Siti mengatakan untuk mengarah ke sana atau setelah masuk KBA, ada pendampingan dari PT Astra. Ada bintek atau pelatihan bagi warga yang nantinya itu bisa diterapkan, ada pengawasan dari Astra Korwil Solo dan regional tiga yang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
"Di KBA itu desa yang belum Pro Klim, itu di dorong supaya jadi Pro Klim. Kalau dulu Desa Wironanggan sudah Pro Klim madya terus ditawari program akselerasi KBA Pro Klim," tutur dia.

Cerita Sendang Tirto Wiguno
Sendang Tirto Wiguno merupakan peninggalan masa Kerajaan Pajang dengan Raja Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir.
Baca Juga:Kampung Blangkon Potrojayan Punya Potensi Wisata, Respati Ardi: Harus Lebih Banyak Dikenal Orang
Sesepuh Dukuh Karanglo, Desa Wironanggan, Mbah Saji (74) mengatakan bahwa keberadaan sendang ini sudah ada cukup lama. Ini peninggalan Sultan Hadiwijaya yang merupakan Raja Kerajaan Pajang waktu itu.
"Ditemukan kapan, saya kurang tahu. Saat saya masih kecil, sendang ini sudah ada. Zaman simbah saya sudah ada," ujarnya.
Dulu kondisinya tidak seperti ini masih dikeliling rumput dan ilalang yang tinggi. Belum ada rumah di sekitar sendang seperti saat ini.
"Dulu hanya sumber mata air belum ada bentuknya. Baru dibangun sekitar tahun 1980-an. Dulu di sekitarnya itu masih sepi, banyak pepohonan dan dipenuhi rumput serta ilalang," tutur dia.
Mbah Saji mengaku dulu kalau malam pasti ramai, banyak yang berendam. Karena dari cerita yang beredar airnya itu bisa untuk pengobatan.
Baca Juga:Inspiratif! Cerita Warga Satu Kampung di Desa Gumpang Sukoharjo Berangkat Umrah Bareng
"Dulu kalau malam jam 12 itu pasti ramai, banyak yang datang dan berendam serta bawa sajen. Konon, airnya bisa buat buat pengobatan," katanya.