Pintu Kori Kamandungan Dibuka, Putri-Putri PB XIII Akan Jembatani Konflik di Keraton Solo

Putri-putri Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi ikut menanggapi soal adanya eksekusi pembukaan pintu utama Kori Kamandungan oleh Pengadilan Negeri (PN) Solo.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 08 Agustus 2024 | 20:37 WIB
Pintu Kori Kamandungan Dibuka, Putri-Putri PB XIII Akan Jembatani Konflik di Keraton Solo
Putri kedua PB XIII GRAy Devi Lelyana Dewi saat memberikan pernyataan. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Putri-putri Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi ikut menanggapi soal adanya eksekusi pembukaan pintu utama Kori Kamandungan oleh Pengadilan Negeri (PN) Solo.

Kedua putri PB XIII tersebut, yakni GRAy Devi Lelyana Dewi (putri kedua) dan GRAy Dewi Ratih Widyasari (putri ketiga).

Eksekusi tersebut merupakan putusan Mahkamah Agung (MA) usai menerima dan mengabulkan gugatan dari keponakan dan cucu PB XIII terhadap PB XIII. Mereka adalah BRA Salindri Kusumo DA, BRM Parikesit Suryo Roseno, BRAJ Lungayu, BRM Yudhistira Rachmat Saputro dan BRM Bambang Suryo Tjahjono Syailendra.

Gusti Devi mengatakan tidak pernah ada konflik antara Sinuhun PB XIII dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) terlebih dalam perkara ini. Kalau dalam perkara ini lebih kepada individu atau personal. 

Baca Juga:Pintu Kori Kamandungan Dibuka, LDA Keraton Solo: Semoga Menyatukan Keluarga Besar

"Karena tuntutannya itu yang mengajukan personal, sepupu-sepupu saya. Jadi lebih ke personal bukan LDA nya, itu yang pengin saya luruskan supaya tidak ada lagi kesalahpahaman," terangnya saat ditemui Sasana Narendra, Kamis (8/8/2024)

Devi berharap dengan adanya eksekusi pembukaan pintu Kori Kamandungan bisa menjadi jembatan supaya rukun lagi, dan damai. Ini supaya bisa menyelesaikan lagi konflik yang sudah terlalu panjang dan ruwet.

"Mudah-mudahan dengan adanya pembacaan eksekusi tadi bisa jadi jembatan supaya keluarga ini damai, rukun lagi. Dan menyelesaikan konflik yang menurut saya sudah panjang dan ruwet ini," ungkap dia.

Devi pun memberikan dukungan buat PB XIII dan keluarga keraton keseluruhan. Karena kedatangannya di sini tujuannya untuk memajukan keraton yang kondisinya makin lama makin terpuruk.

"Saya memberi dukungan terhadap bapak saya (PB XIII), juga keluarga keraton. Keraton ini aset yang sangat luar biasa, aset untuk negara Indonesia, aset untuk Solo dan tanah Jawa," katanya.

Baca Juga:Sejarah Kori Kamandungan: Dibangun Sembilan Raja dan Pintu Menuju 'Dunia' Keraton Solo

Devi mengakui adanya konflik di keraton ini membuat keraton tidak bisa maju. Ini kenapa dirinya berada di sini untuk menjembatani atau mengurai konflik yang selama ini sudah rumit sekali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini