Heboh Penemuan Spanduk Dandim Sukoharjo Bersama Pasangan Prabowo-Gibran, Ini Kronologinya

Baliho tersebut ditemukan di tiga lokasi di wilayah Sukoharjo, yakni di area persawahan di Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 11 Januari 2024 | 19:53 WIB
Heboh Penemuan Spanduk Dandim Sukoharjo Bersama Pasangan Prabowo-Gibran, Ini Kronologinya
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menemukan baliho bergambar Dandim Sukoharjo bersanding dengan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. [Suara.com/ist]

SuaraSurakarta.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menemukan baliho bergambar Dandim Sukoharjo bersanding dengan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran.

Informasi yang diterima, baliho tersebut ditemukan di tiga lokasi di wilayah Sukoharjo, yakni di area persawahan di Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo.

Ketua Bawaslu Kabupaten Sukoharjo Rochmad Basuki mengatakan, baliho tersebut ditemukan pada Selasa (9/1/2024) pagi.

"Itu ditemukan di tiga titik di area persawahan di wilayah Kecamatan Bendosari dan Sukoharjo Kota," terangnya, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga:Usai Debat Capres Semalam, Gibran Tak Pulang ke Solo, Ternyata Kunjungi 2 Wilayah Ini

Menurutnya, baliho itu ditemukan oleh warga. Kemudian warga langsung  melaporkan ke Bawaslu Sukoharjo. 

"Usai menerima laporan, kami tertibkan dan amankan. Kami menganggap ada upaya memecah belah di Sukoharjo," ungkap dia.

Rochmad mengatakan belum bisa memastikan ukuran baliho tersebut karena belum sempat mengukurnya. Dari foto yang dikirim, gambar Komandan Kodim 0726/Sukoharjo bersanding dengan Paslon.

"Foto terpisah tapi dalam satu bentang baliho antara Dandim dan Paslon. Ada tulisannya," jelas dia. 

Dandim Letkol Czi Slamet Riyadi, lanjut dia, sudah memberikan klarifikasi ke Bawaslu Sukoharjo. Dalam klarifikasinya, Dandim memastikan pihaknya netral.

Baca Juga:Cukur Rambut hingga Perawatan Wajah Sebelum Debat Capres, Gibran Jadi Sorotan Netizen

"Pak Dandim sudah memastikan pihaknya tidak memerintahkan kepada siapapun untuk memasang baliho itu," katanya.

Rochmad menambahkan dari hasil penelusuran baliho tersebut dipasang di Bendosari dua titik dan satu titik di Sukoharjo. 

Pihaknya pun langsung memerintahkan jajaran di 12 kecamatan untuk menyisir lagi apakah ada baliho-baliho serupa.

"Menurut informasi, Senin (8/1/2024) baliho belum ada, kemungkinan dipasang pada Selasa (9/1/2024) dini hari," pungkas dia.

Sementara itu, Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi angkat bicara soal munculnya spanduk bergambar dirinya yang bersanding dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Dandim pun melakukan klarifikasi dengan menggelar jumpa pers di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo, Kamis (11/1/2024) sore.

Dandim dengan tegas menyampaikan tidak pernah memerintahkan siapapun untuk membuat atau memasang baliho yang dimaksud. 

"Saya tegaskan bahwa saya beserta anggota TNI masih tetap memegang teguh netralitas TNI," katanya.

Dandim pun menyerahkan adanya temuan ini ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Sukoharjo untuk diproses. 

"Saya serahkan temuan ini ke Gakkumdu untuk diproses lebih lanjut. Saya akan menyerahkan laporan resmi ke Gakkumdu," sambung dia.

Menurutnya pencatutan foto dirinya di spanduk dan bersanding di salah satu paslon capres-cawapres dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

"Itu dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jelas merugikan saya secara pribadi dan institusi TNI yang selama ini telah memberikan apresiasi khusus tentang netralitas TNI dalam Pemilu yang merupakan harga mati," paparnya. 

"Spanduk yang ditemukan itu adalah fitnah yang ditujukan pada saya dan merupakan hoaks propaganda yang diciptakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mendiskreditkan dengan tujuan penggiringan opini. Bisa jadi ini ada upaya untuk menciptakan kondusivitas saat ini terganggu dengan memecah belah persatuan dan kesatuan khususnya di wilayah Sukoharjo," lanjut dia.

Dandim kembali menegaskan bahwa netralitas TNI adalah hal yang mutlak dan harus dijaga. TNI harus tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral.

"TNI tidal boleh terlibat dalam politik praktis baik secara langsung atau tidak langsung. TNI harus tetap fokus pada tugas pokoknya yaitu menjaga kedaulatan negara," sambungnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini