Putranya Tewas Saat Latihan Silat, Ayah Almarhum Wildan Ahmad Ungkap Cerita Mengejutkan

Suparno menceritakan, awalnya Wildan ditemui lima orang untuk mengikuti latihan yang dilaksanakan di SD Cangakan II.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 27 November 2023 | 22:25 WIB
Putranya Tewas Saat Latihan Silat, Ayah Almarhum Wildan Ahmad Ungkap Cerita Mengejutkan
Suasana rumah duka yang berada di Dukuh Mandungan Kelurahan Cangakan Karanganyar sebelum korban dimakamkan .[Jatengnews.id/Iwan]

SuaraSurakarta.id - Ayah Wildan Ahmad, Suparno, pesilat yang meninggal dunia akibat penganiayaan saat latihan, Minggu (26/11/2023) petang mengungkapkan cerita mengejutkan.

Suparno menceritakan, awalnya Wildan ditemui lima orang untuk mengikuti latihan yang dilaksanakan di SD Cangakan II.

Menurut Suparno, berdasarkan informasi yang diterimanya, Wildan diuji oleh para seniornya. Saat diuji, Suparno mengungkapkan tidak ada pengawasan yang dilakukan oleh pihak perguruan silat Pagar Nusa.

"Anak saya diuji dengan standar mereka. Anak saya tersungkur dan tidak sadarkan diri," ungkap Suparno dilansir dari Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Senin (27/11/2023).

Baca Juga:Korban Potong Kemaluan Minta Ganti Rugi Rp 550 Juta untuk Transplantasi ke Luar Negeri

Dia memaparkan, selama satu jam putranya tidak ditangani dengan baik dan hanya diberikan air mineral.

"Pada saat anak saya dibawa ke rumah sakit ternyata sudah meninggal," ujar dia.

Sebelumnya Satreskrim Polres Karanganyar mengamankan lima terduga pelaku kasus penganiayaan pesilat Wildan Ahmad (14) hingga meninggal dunia, Minggu (26/11/2023) petang.

Ironisnya, dari lima terduga pelaku itu, salah satunya masih pelajar SMP berinisial MA (15).

Sementara empat pelaku lain adalah BP (21), RS (20), AE (17), dan HT (16) yang kesemuanya warga asal Karanganyar.

Baca Juga:Sedang Tertidur Pulas, Ini Detik-detik IPN Kesakitan Usai Kemaluan Dipotong Istri di Hotel

"Mereka ditangkap setelah kami meminta keterangan saksi hingga melakukan olah tempat kejadian perkara," kata Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, melalui Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Imam, Senin (27/11/2023).

Dia memaparkan, kasus itu bermula saat korban mengikuti latihan silat di halaman SD N 2 Cangakan, Karanganyar, Minggu (26/11/2023).

Kemudian, korban merupakan warga baru sehingga diminta membawa siswa sebanyak empat orang saat latihan.

Namun, korban tidak mendapatkan siswa tersebut akhirnya korban mendapatkan hukuman dari senior dan pelatih berupa doweran atau materi fisik yakni diminta kuda-kuda ambil napas kemudian dipukul dan tendang.

Saat mendapatkan hukuman tendangan dan pukulan itulah, korban kemudian tersungkur.

"Rekan korban sempat diberikan pertolongan pertama dengan memberikan air lalu dibawa ke teras kelas," ujar dia.

Namun, lanjut AKP Imam, kondisi korban tambah parah dan detak jantung sudah tidak ada.

"Korban kemudian dibawa ke RSUD Karanganyar dan dinyatakan meninggal dunia," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak