Pakar Ingatkan Vaksin Booster Tetap Dibutuhkan Meski Kasus Covid-19 Melandai

Pakar mengingatkan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster tetap dibutuhkan di tengah situasi pelandaian kasus di berbagai daerah

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 11:30 WIB
Pakar Ingatkan Vaksin Booster Tetap Dibutuhkan Meski Kasus Covid-19 Melandai
Vaksin booster lansia. Pakar mengingatkan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster tetap dibutuhkan di tengah situasi pelandaian kasus di berbagai daerah. (Freepik)

SuaraSurakarta.id - Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Amin Soebandrio mengatakan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster tetap dibutuhkan di tengah situasi pelandaian kasus di berbagai daerah.

"Prinsipnya, kami ingin pertahankan level antibodi seoptimal mungkin di semua penduduk, saat ini sebagian besar sudah memiliki kekebalan," kata Amin Soebandrio yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan hasil survei serologi untuk mengukur antibodi masyarakat terhadap risiko infeksi COVID-19 melaporkan 90 persen populasi di Indonesia telah memiliki kekebalan yang diperoleh melalui program vaksinasi serta kekebalan alami setelah terpapar Virus Corona.

Namun Amin mengingatkan masyarakat bahwa berdasarkan hasil analisa peneliti, kekebalan tubuh yang dimiliki dapat menurun dalam kurun beberapa bulan berikutnya. Kementerian Kesehatan RI memprediksi, kekebalan tubuh masyarakat saat ini diperkirakan menurun pada awal 2023.

Baca Juga:Vaksin Covid-19 IndoVac Buatan Bio Farma Telah Dicap Halal Oleh MUI

"Sebaiknya tetap butuh booster, tetapi diseimbangkan dengan ketersediaan vaksinnya," katanya.

Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman itu mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengarahkan tentang pentingnya vaksinasi.

"WHO menyatakan bahwa vaksinasi sekali atau dua kali lebih baik daripada tidak divaksinasi sama sekali," katanya.

Amin mendorong masyarakat untuk segera mengakses layanan vaksinasi sesuai jadwal yang mereka terima serta tidak memilih merek vaksin.

"Sedapat mungkin semua orang dapat vaksinasi, sehingga dikejar vaksin yang dosis pertama minimal mendekati cakupan 100 persen," katanya.

Baca Juga:44,18 Persen Lansia di Sumut Sudah Vaksin Booster

Dilansir dari Dashboard Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI per Kamis (6/10), total penerima vaksinasi dosis 1 mencapai 204,67 juta orang (87,22 persen), dosis 2 mencapai 171,29 juta orang (73 persen), dosis 3 mencapai 63,95 juta orang (27,26 persen) dari total seluruh sasaran 234,66 juta orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini