SuaraSurakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Probolinggo memastikan tidak ada korban meninggal dunia saat jembatan gantung di Desa Krengenan, Kabupaten Probolinggo, putus, tadi pagi.
BPBD menjelaskan setelah jembatan gantung putus, 40 siswa dan seorang guru jatu ke sungai.
Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan BPBD Probolinggo Aries Setyawan mengatakan 28 orang mengalami luka ringan dan 13 orang dirujuk ke Rumah Sakit Waluyojati.
"Kondisi terakhir, rujukan dari Puskesmas Pajarakan sebanyak 13 orang korban yang dibawa ke RS Waluyojati untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.
Baca Juga:Saat Kelompok Murid Terakhir Melintas, Jembatan Gantung Ambruk
Jembatan gantung menjadi penghubung antara Desa Kregenan di Kecamatan Kraksaan dan Desa Pajarakan Kulon di Kecamatan Pajarakan.
Jembatan ini sering digunakan oleh penduduk dua desa itu.
Bagaimana kronologisnya?
Sebelum kejadian, murid SMP 1 Pajarakan sebanyak 150 orang mengikuti acara jalan santai.
Mereka melewati jembatan gantung dan tiba-tiba tali jembatan putus diduga karena ada beberapa anak berayun-ayun.
Baca Juga:Jembatan Gantung di Probolinggo Terputus, Puluhan Siswa SMP Terjatuh
"Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana sudah melakukan assesment dan pusdalops berkoordinasi dengan pemerintah dan relawan setempat terkait insiden putusnya jembatan gantung itu," katanya.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan menanggung biaya pengobatan kesehatan korban.
Saat ini, aparat kepolisian memasang garis polisi di lokasi jembatan gantung yang putus agar warga tidak mendekat dan memudahkan polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. [Antara]