SuaraSurakarta.id - Meski kedua anaknya, GS (24) dan FN (18) ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap bocah TK bernamq Dila (7) hingga meninggal, namun ibu kandungnya Kartini tetap memaafkannya.
Kartini pun sudah bertemu langsung dengan kedua anaknya di tahanan Polsek Nguter, Sukoharjo, Kamis (14/4/2022) sore.
Bertemu dengan kedua anaknya, Kartini ditemani menantunya (istri GS-re), cucunya, dan anak keduanya.
Pada kesempatan tersebut, Kartini juga memberikan pesan kepada kedua anaknya untuk bersabar dan menjalani cobaan ini.
"Nak, ini teguran dari Allah, mungkin selama ini kamu lalai dengan shalat, dengan mendekatkan diri pada Allah. Kamu lalai, akhirnya Allah kasih teguran sama kamu. Karena mungkin kamu terlalu sibuk dengan gadget dan HP. Mudah-mudahan dengan kejadian ini bisa kembalikan diri kamu ke Allah, mendekatkan diri pada Allah," ujar dia saat ditemui.
"Karena saya yakin, itu terlalu banyak main gadget. Jadi kembalikan semua pada Allah, kejadian ini mungkin sudah takdir Allah. Tapi bagaimanapun itu adalah adik kamu, kamu hanya bisa mendoakan, kamu tangisi apa yang telah kamu perbuat. Sesali dan kembalilah kepada Allah," terangnya.
Ia pun tetap memaafkan kedua anaknya setelah tindakan dan perbuatan sudah dilakukan.
"Tetap saya maafkan anak-anak saya. Sebelum mereka minta maaf sudah saya maafkan. Namanya ibu, siapa sih yang menginginkan semua ini terjadi," kata dia.
Saat bertemu, GS mengaku sangat menyesal. Mereka pun minta maaf, sudah salah mendidik adik.
"Saya tanya kamu menangis, menyesal dengan perbuatan kamu. Iya mi, menyesal," imbuh dia.
"Dia sangat menyesal, saya minta maaf umi, saya salah mendidik adik. Kalau FN saat ketemu tidak ngomong," ungkapnya.
Saat ditatap pandangan mata keduanya kosong, "Saya minta jangan kamu kosongkan pandangan matamu. Ingat Allah," sambung dia.
Sebenarnya anak ketiga juga dibawa ke Polres Sukoharjo, tapi kemarin sore dipulangkan karena tidak terlibat.
"Ia tidak terlibat cuma diam saja. Memang pernah melihat, pernah juga tidak melihat. Pas kejadian Selasa kemarin itu tidak melihat," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto