Sport Tourism: Bangkit dari Pandemi dengan Pariwisata Olahraga

Pandemi COVID-19 juga turut berperan dalam mengubah tren pariwisata.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 11 Februari 2022 | 23:04 WIB
Sport Tourism: Bangkit dari Pandemi dengan Pariwisata Olahraga
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) bersama Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita (kanan), dan Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno. mengecek kesiapan Stadion Manahan Solo untuk perhelatan Piala Menpora, Rabu (10/3/2021). [PT Liga Indonesia Baru]

SuaraSurakarta.id - Sport Tourism merupakan tren pariwisata baru yang memiliki pasar cukup besar. Di Indonesia sendiri pertumbuhannya diperkirakan bisa mencapai hampir Rp 18,790 triliun sampai dengan tahun 2024.

Saat ini wisata olahraga telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat atau lifestyle di masyarakat. Terlebih dengan adanya pandemi COVID-19 membuat aspek kesehatan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Pandemi COVID-19 juga turut berperan dalam mengubah tren pariwisata. Karena di era adaptasi kebiasaan baru, wisatawan lebih tertarik untuk mengikuti tur yang skalanya kecil atau smaller in size.

Preferensi aktivitasnya pun outdoor, karena didorong dengan meningkatnya kepedulian wisatawan terhadap kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga:Bus Pariwisata Dilarang Lewat Jalan Dlingo-Imogiri, Begini Respons Pelaku Wisata

Terjadi pergeseran tren pariwisata yang lebih sadar kesehatan, sehingga protokol kesehatan ini menjadi prioritas utama, dan panduan CHSE dalam wisata olahraga harus tetap dipatuhi secara disiplin.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun menangkap peluang itu dengan mencanangkan Kota Solo sebagai salah satu titik penting destinasi dan penyelenggaraan pariwisata olaraga (Sport Tourism) di tanah air.

Hal yang sama juga dilakukan sejumlah kepala daerah lain di tanah air. Apa yang dilakukan Gibran bukanlah isapan jempol belaka.

Selain didukung fasilitas olah raga yang lengkap, venue yang memadai serta dukungan lainnya seperti kemudahan akses transportasi, fasilitas kota yang lengkap, kondisi alam hingga dukungan dari wilayah kabupaten sekitar, maka menjadikan Kota Solo dan sekitarnya menjadi pemikat penyelenggaraan pariwisata olahraga.

Tak salah jika Walikota Solo ini juga mulai menggalakkan berbagai event olahraga sebagai destinasi wisata. Penyelenggaraan pertandingan Liga PSSI yang digelar di Solo, lalu sepeda Tour de Solo-Borobudur, kegiatan e-sport dan yang lainnya telah memberi warna gairah destinasi wisata di Solo.

Baca Juga:Putra Jokowi Kepala Daerah Terkaya di Jawa Tengah, Belum Setahun Jadi Wali Kota Solo Harta Gibran Naik Rp 4 Miliar

Ada pula usulan pelaksanaan Lari Marathon rute Solo-Jogja serta usulan program pariwisata berbasis olahraga lainnya.

Pada prinsipnya, program Sport Tourism termasuk untuk Kota Solo harus didukung semua pihak. Pandemi bukan menjadi penghalang untuk terus berkreasi namun mengharuskan kita untuk terus berinovasi dan beradaptasi menyesuaikan diri.

Wisata olahraga atau Sport Tourism memiliki potensi yang sangat besar untuk digaungkan kepada masyarakat luas. Sehingga, nanti outputnya tidak hanya berkenaan dengan olahraga saja, tetapi juga industri pariwisata dan berputarnya ekonomi masyarakat.

"Untuk mendukung program Sport Tourism tersebut, kami Kaukus Wartawan Olahraga di Solo Raya dan Jakarta serta didukung wartawan olah raga di Tanah Air mendukung secara penuh upaya kepala daerah untuk menggarap sport tourism termasuk Kota Solo, dengan melakukan program kongkrit, yakni dengan menggelar seminar dan Turnamen Sepak Bola Antar Wartawan di Tanah Air dengan mengambil tempat di Kota Solo," kata Anas Syahirul, Ketua PWI Surakarta yang juga ketua panitia Solo, Jumat (11/2/2022).

Rangkaian kegiatan tersebut diawali Seminar Nasional tentang Sport Tourism yang mengambil tema “Bangkit Dari Pandemi Dengan Pariwisata Olahraga”.

"Beberapa pihak kami harapkan bisa menjadi pembicara dalam seminar tersebut, sedianya Menparekraf secara langsung namun karena peningkatan kasus covid19, dilakukan secara virtual. Untuk pembicara yang dipastikan hadir langsung Gubernur Jateng dan Walikota Surakarta, sedangkan Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat masih tentatif namun kalaupun tidak bisa hadir akan dilakukan secara virtual," kata Anas.

Para wartawan dari berbagai kota yang hadir di Kota Solo tak hanya bertanding dan menjadi penonton dalam turnamen sepak bola tersebut, melainkan juga akan menuliskan bagaimana pariwisata olahraga yang dicanangkan di Solo ini bisa terekspose kepada masyarakat.

Seminar akan digelar pada Sabtu (12/2/2022) pukul 09.00 di Monumen Pers Surakarta, dengan dihadiri pelaku wisata, stake holder terkait dan wartawan.

Untuk Sabtu sore hari, dilangsungkan pertandingan eksebisi antara tim Garuda Merah dan Garuda Putih yang terdiri dari sejumlah pejabat, pemain legendaris dan tokoh nasional lainnya.

Diantaranya Gubernur Kalimantan Selatan, Walikota Gibran Rakabuming, Bupati Ponorogo, Bupati Karanganyar, Bupati Ngawi, Bupati Tanah Laut, Bupati Gresik dan lainnya.

Laga akan digelar di Stadion Manahan pukul 15.00 wib, sekaligus sebagai kick off laga turnamen sepakbola antar wartawan se Indonesia, yang dalam turnamen perdana ini diikuti delapan tim yakni PWI Solo, PWI DIY, PWI DKI, PWI Jateng, PWI Kalsel, PWI Riau, PWI Jatim dan PWI Jabar. Pertandingan akan berlangsung mulai Minggu-Kamis (13-17/2/2022) di stadion Kotabarat dan stadion Sriwedari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini