Wow! Air Hujan di Klaten Ini Bisa Sembuhkan Orang Sakit

Air Hujan di Klaten ini bisa menyembuhkan orang sakit, ini ceritanya

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 26 Oktober 2021 | 07:27 WIB
Wow! Air Hujan di Klaten Ini Bisa Sembuhkan Orang Sakit
Air Hujan di Klaten ini bisa menyembuhkan orang sakit. [Dok Suara.com]

SuaraSurakarta.id - Air Hujan di Dukuh Bunderjarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit. 

Hujan menjadi sumber air utama bagi warga Dukuh Bunderjarakan, Klaten. Nyaris tak ada sumber air bersih dari dalam tanah di sekitar dukuh tersebut.

Salah satu warga Dukuh Bunderjarakan, Sunarno, 61, menceritakan warga mengandalkan air hujan sejak nenek moyang mereka. Ketika kemarau tiba, warga harus mengangsu ke sumber air bersih bernama Kali Bagor di Desa Gemampir, Kecamatan Karangnongko, sejauh 4 km.

Agar warga lebih mudah mendapatkan kebutuhan air, mereka mulai membangun bak penampungan air sebagai tempat menampung air hujan dan menjadi persediaan air ketika kemarau tiba.

Baca Juga:Duh! Pencuri Kotak Amal di Klaten Lolos dari Kejaran Warga, Ini Ceritanya

Warga Dukuh Bunderjarakan, Kabupaten Klaten itu pun awalnya tidak menyadari, mengonsumsi air hujan yang diolah dengan cara disetrum memberi efek positif bagi kesehatan warga.

“Bukan untuk obat sebenarnya. Airnya hanya membersihkan tubuh setelah minum secara rutin. Banyak yang kondisinya membaik. Seperti salah satu warga di sini yang punya keluhan kencing batu, operasi sampai enam kali gagal dan tiga kali mencoba bunuh diri. Kemudian mengenal air setrum ini dan minum secara rutin, sekarang kondisi tubuhnya prima. Orangnya masih kerja macul setiap hari,” kata dia dikutip dari Solopos.com Selasa (26/10/2021). 

Kisah kualitas air hujan yang disetrum itu terdengar warga luar kampung. Mereka berdatangan ikut belajar cara mengolah air hujan.

Tak sedikit dari mereka yang ingin membeli air setrum dari warga Bunderjarakan. Namun, Sunarno menegaskan air tersebut tak dijual melainkan diberikan secara cuma-cuma sesuai kebutuhan.

“Banyak yang mau membeli tetapi kami jelaskan bahwa kami tidak mau jualan air. karena air itu sebenarnya melimpah dan jangan sampai air dijual. Kalau mau mereka kami minta mengembangkan sendiri,” kata dia.

Baca Juga:Keutamaan Air Hujan Dalam Alquran, Bisa Untuk Pengobatan

Sunarno, 61, warga Dukuh Bunderjarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, mengonsumsi air hujan yang sudah melalui proses elektrolisis di rumahnya, Minggu (24/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)
Sunarno, 61, warga Dukuh Bunderjarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, mengonsumsi air hujan yang sudah melalui proses elektrolisis di rumahnya, Minggu (24/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Sunarno menjelaskan hingga kini warga Bunderjarakan masih konsisten mengelola dan mengolah air hujan. Musim hujan menjadi saat yang ditunggu agar bak penampungan air mereka kembali melimpah. Talang dan pipa menghiasi atap rumah untuk mengalirkan air hujan ke bak-bak penampungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini