Dapat Donasi Rp 32 Juta, Keluarga yang Tinggal di Kolong Meja Wedangan Ini akan Ngontrak

Keluarga yang tinggal di kolong meja wedangan ini viral di media sosial, hal itu membaut para dermawan memberikan bantuan agar mereka bisa hidup layak

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 17 September 2021 | 15:15 WIB
Dapat Donasi Rp 32 Juta, Keluarga yang Tinggal di Kolong Meja Wedangan Ini akan Ngontrak
Keluarga ini tidur di kolong meja wedangan yang berada di pinggir Jalan Solo-Semarang tepatnya depan SMPN 3 Kartasura, Desa Kertonatan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Kisah keluarga yang tidur di kolong meja wedangan yang berada di Kartasura, Sukoharjo ternyata menyita perhatian banyak pihak. Hingga bantuan sosial kini terus mengalir terhadap mereka. 

Menyadur dari Solopos.com, sekeluarga yang tidur di kolong meja di wedangan di Kartasura, Sukoharjo, bakal dicarikan kontrakan setelah mendapat bantuan senmilai Rp32.650.000. Bantuan itu didapat setelah Yayasan Kita Peduli melakukan penggalangan donasi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya kisah satu keluarga pasangan suami istri Cahyo Yulianto, 50 dan Wiwin Haryati, 48 asal Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, terpaksa tinggal dan tidur di kolong meja wedangan bersama delapan anaknya. Hal itu dilakukan karena mereka tidak kuat membayar sewa indekos.

Founder Yayasan Kita Peduli Gerry Prayudi mengatakan kisah memilukan satu keluarga yang terpaksa tinggal di kolong meja wedangan karena tidak mampu membayar uang indekos mematik rasa kepedulian dari berbagai pihak. Melalui kisah yang dibagikan kali pertama oleh Yayasan Kita Peduli di media sosial dan menjadi viral ini terhimpun donasi senilai Rp32.650.000.

Baca Juga:Ini Kisah Ibu yang Tidur di Kolong Meja Wedangan Bersama Anaknya di Kartasura

Donasi tersebut diberikan dalam wujud biaya kontrakan rumah selama dua tahun, pembelian sepeda motor bekas senilai Rp8 juta, modal usaha untuk pembelian gerobak, perlengkapan memasak seperti kompor, gelas kaca dan lainnya.

Terkait dengan kontrakan rumah, pasutri Cahyo dan Wiwin meminta untuk dicarikan yang lokasinya tidak jauh dari tempat jualan mereka. Pasutri ini membuka lapak dagangan wedangan di pinggir Jalan Raya Solo-Semarang tepatnya memanfaatkan trotoar jalan di depan SMP Negeri 3 Kartasura.

“Hari ini mudah-mudahan kita mendapatkan kontrakan untuk bisa digunakan keluarga pak Cahyo. Lokasinya kita carikan memang tidak jauh dari tempat jualannya sesuai permintaan Pak Cahyo,” kata dia.

Gerry menyebut penggalangan donasi itu dilakukan dalam tempo sehari. “Open donasi kita buka hanya sehari dengan total dana yang terkumpul Rp32.650.000. Donasi ini kita berikan kepada pasangan suami istri bapak Cahyo dan ibu Wiwin,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Jumat (17/9/2021).

Keluarga ini tidur di kolong meja wedangan yang berada di pinggir Jalan Solo-Semarang tepatnya depan SMPN 3 Kartasura, Desa Kertonatan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]
Keluarga ini tidur di kolong meja wedangan yang berada di pinggir Jalan Solo-Semarang tepatnya depan SMPN 3 Kartasura, Desa Kertonatan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

Gerry mengatakan kelima anak pasutri tersebut tidur di kantor Yayasan Kita Peduli yang berada di Petoran, Kecamatan Jebres, Kota Solo pada Kamis (16/9/2021) malam. Sementara pasutri Cahyo dan Wiwin memilih tetap tidur di lapak wedangannya bersama kedua anak lainnya.

Baca Juga:Kisah Pilu Penjual Angkringan di Kartasura, Tidur di Kolong Meja Bersama 10 Anaknya

Dua anak tersebut memilih membantu orang tuanya berjualan wedangan. Wedangan tersebut buka dari pukul 06.00 WIB hingga tutup pukul 03.00 WIB. “Jadi hanya tiga jam saja mereka tutup dagangan. Makanya mereka mencari lokasi kontrakan yang dekat dengan wedangannya,” tuturnya.

Gerry berharap bantuan yang diberikan kepada satu keluarga ini bisa bermanfaat. Utamanya memberikan tempat berteduh yang layak bagi satu keluarga tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini