"Segala sesuatu dari guru hingga orang tua murid sudah paham mengenai SOP-nya. Karena kita persiapkan sebelumnya. Hari ini sudah sesuai rencana," kata Agus.
Meski demikian, proses belajar mengajar PTM tersebut dilakukan pihak sekolah hanya diikuti 50 persen siswa.
"Jadi ini kita lakukan secara bergantian. Saat ini ada 70 siswa yang mengikuti, sementara yang sebagian masih mengikuti belajar mengajar di rumah melalui virtual, besoknya bisa gantian," tegasnya.
Sementara orang tua siswa, Arneta, mengaku lebih setuju kembali sekolah tatap muka. Menurutnya, dibanding belajar mengajar di rumah, anaknya lebih senang saat di sekolah.
Baca Juga:Resmi Diluncurkan, Aplikasi Buku Digitalku 4.0 Permudah Pembelajaran Anak Usia Dini
"Kalau di sekolah kan ketemu langsung dengan guru. Jadi dia tahu apa yang dimaksud guru. Kalau di rumah, kurang paham meskipun memang sudah dilakukan secara online," ungkapnya.
Kegiatan PTM di SD Warga ini, dilakukan secara prokes ketat. Dari siswa memasuki kawasan sekolah hingga saat berada di ruang kelas wajib cuci tangan, jaga jarak hingga di ruang kelas yang diberikan sekat pembatas setiap meja.
Kontributor : Budi Kusumo