Menunggak Bayar Gaji, Persis Solo Terancam Tak Bisa Daftarkan Pemain di Bursa Transfer

Persis Solo terancam tak bisa mendaftarkan pemain dalam tiga jendela transfer berturut-turut apabila belum kunjung melunasi kekurangan gaji pemain

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 19:32 WIB
Menunggak Bayar Gaji, Persis Solo Terancam Tak Bisa Daftarkan Pemain di Bursa Transfer
PT Syahdhana Property Nusantara (SPN) giliran menawarkan 20% sahamnya pada para pendiri PT PSS dan tim internal anggota Persis Solo.[Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Pemain Persis Solo menuntut gaji selama tahun 2020 yang belum dibayarkan oleh manajemen yang lama. 

Upaya Persis Solo menghubungi manajemen lama terkait penyelesaian tunggakan gaji pemain musim lalu mulai membuahkan hasil.

Menyadur dari Solopos.com, Bos Persis Solo sebelumnya, Vijaya Fitriyasa, dikabarkan tengah mengkaji sejumlah langkah untuk pembayaran sisa kekurangan gaji. Namun Vijaya meminta pihak terkait menunggu perkembangan lebih lanjut.

Hal itu disampaikan Komisaris Utama PT Persis Solo Saestu, Kevin Nugroho, ketika meninjau program vaksinasi Covid-19 di Gelanggang Pemuda Bung Karno.

Baca Juga:Persis Solo: Tunggakan Gaji Pemain Bukan Tanggung Jawab Kaesang Pangarep dkk

Kevin menyatakan telah membuka pembicaraan dengan pihak Vijaya untuk penyelesaian polemik tunggakan gaji tujuh pemain senilai Rp2,3 miliar.

“Sudah, kemarin sudah kontakan. Sama Vijaya diminta menunggu,” ujar Kevin.

Bos Persis itu tak menjelaskan lebih lanjut arah penyelesaian yang bakal diambil. Namun menurut pasal perjanjian saat akuisisi, Persis Solo mengklaim utang piutang tim musim lalu merupakan tanggung jawab manajemen lama.

Problem keterlambatan gaji tujuh pemain Persis telah dilaporkan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia melalui Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

Persis terancam tak bisa mendaftarkan pemain dalam tiga jendela transfer berturut-turut apabila belum kunjung melunasi kekurangan gaji tersebut.

Baca Juga:Gaji Ditunggak, 18 Mantan Pemain Persis Solo Laporan ke APPI

Problem Persis dan sejumlah klub lain terkait gaji belakangan turut menjadi perhatian PSSI.

Tokoh Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mengaku sudah skeptis sejak awal saat Vijaya berniat mengakuisisi saham mayoritas PT PSS dari Sigid Haryo Wibisono pada 2019.

Erick Thohir, Kevin Nugroho, dan Kaesang Pangarep jadi pemilik saham baru PT Persis Solo Saestu selaku pengelola Persis Solo. [Suara.com/dok]
Erick Thohir, Kevin Nugroho, dan Kaesang Pangarep jadi pemilik saham baru PT Persis Solo Saestu selaku pengelola Persis Solo. [Suara.com/dok]

Aroma Politis

Ginda menyebut pengambilalihan itu kental aroma politis alih-alih membesarkan Persis Solo. Kala itu Vijaya juga hendak mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI.

“Saya sudah menyangsikan kalau dari dulu agenda Vijaya hanya politik saja. Sekarang dia malah melepas sahamnya meski tempur di liga saja belum,” ujar Ginda.

Mantan Wakil Presiden Pasoepati ini menilai suporter perlu punya sikap agar polemik tunggakan gaji tak berkelanjutan hingga liga dimulai. Menurut Ginda, para fans bisa ikut menagih pihak Vijaya agar melunasi hak pemain.

“Vijaya punya tanggung jawab moral untuk menjelaskan apa yang terjadi. Suporter perlu terlibat kalau kasus ini nantinya berlarut-larut. Ini sudah menyangkut nama baik klub,” tutur anggota DPRD Solo itu.

Di lain pihak, Vijaya belum kunjung dapat dimintai konfirmasi hingga Jumat (20/8/2021) malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini