Keahlian dan Kecepatan dengan Helikopter Chinook Kirim Bantuan Korban Gempa

Keahlian pilot yang handal menjadi salah satu penentu keberhasilan operasi udara dengan teknik precision long line atau sling load.

Siswanto
Sabtu, 30 Januari 2021 | 11:22 WIB
Keahlian dan Kecepatan dengan Helikopter Chinook Kirim Bantuan Korban Gempa
helikopter Chinook [BNPB]

SuaraSurakarta.id - Pengiriman bantuan logistik membutuhkan efisiensi waktu, khususnya untuk mencapai daerah terisolir. Ini ditunjukkan dengan penggunaan helikopter Chinook yang dioperasikan BNPB dalam pengiriman bantuan ke Desa Kalobang dan Lemo-Lemo di Sulawesi Barat.

Keahlian pilot yang handal menjadi salah satu penentu keberhasilan operasi udara dengan teknik precision long line atau sling load.

Teknik ini menggantungkan barang bantuan dengan tali yang tepat di bawah badan helikopter. Helikopter mampu mengangkut muatan hingga berat 4.000 ton.

Selain faktor berat muatan, pilot juga harus memperhitungkan kecepatan angin dan cuaca sepanjang rute tujuan. Cuaca di wilayah Sulawesi Barat sangat cepat berubah sehingga pilot membutuhkan presisi data terkait kondisi tersebut.

Baca Juga:Dua Desa Terdampak Gempa Sulbar Terima Bantuan Lewat Heli Chinook

Teknik sling load digunakan helikopter untuk operasi pada area yang dapat dikategorikan berisiko tinggi.

Hal tersebut disampaikan instruktur precision long line Ariel Arief Machmud, yang membantu dalam koordinasi operasi udara helikopter Chinook BNPB.

“Karena pilot yang sewajarnya terbang melihat ke depan, sedangkan dengan teknik ini mau tidak mau harus lihat ke bawah. Sebuah persepsi teknik terbang yang di luar kelaziman pada umumnya pilot pesawat maupun heli manapun,” ujar Ariel melalui pesan digital, pada Sabtu (30/1).

Persiapan pengiriman bantuan logistik dengan teknik ini berbeda dibandingkan dengan memasukkan barang bantuan ke dalam badan helikopter.

Pada pengiriman dengan teknik precision long line, terlebih dahulu barang-barang bantuan diletakkan pada alas jaring berbobot 200 kilogram.

Baca Juga:Menengok Desa Botteng Utara Pasca Gempa Sulbar, 90 Persen Rumah Roboh

Alas jaring kemudian ditutup dengan jaring lainnya untuk saling terikat. Setelah itu pengait dipasangkan tepat di tengah diameter muatan.

Tak hanya kehandalan pilot, kecepatan personel di darat juga berperan dalam operasi pengiriman bantuan melalui udara ini. Personel Satuan Tugas TNI AU dengan cepat mempelajari teknik merajut jaring dan melepas pengait tali sling load dengan cepat dan tepat.

Sebelum dropping bantuan, sebanyak tiga personel telah siap terlebih dahulu di titik pendaratan barang bantuan.

Saat bantuan menyentuh tanah, tiga personel ini dengan sigap melepaskan pengait. Sejumlah warga sudah siap membantu untuk mengeluarkan barang muatan dari jaring. Setelah selesai, jaring pun dikaitkan kembali ke pengait tali yang dibawa helikopter.

Hari Jumat lalu (29/1/2021), helikopter bermesin ganda ini berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total 8 ton di dua desa terdampak gempa M6,2.

Kedua desa, Desa Kalobang dan Lemo-lemo, merupakan desa terisolir yang berada di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini