Pada pengiriman kedua, helikopter Chinook tak perlu mendarat. Tali pengait diterima oleh personel darat untuk memasangkan antar pengait tali dengan pengait muatan. Dengan cepat barang bantuan terangkat dan sekejap meninggalkan lokasi Bandar Udara Tampa Padang.
Sebelum beroperasi di Mamuju pada Jumat kemarin, helikopter ini mengudara dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Chinook mengambil bantuan logistik dari sana dan harus melalui perjalanan yang berat dari Kendari menuju Mamuju. Ariel menceritakan kru helikopter menembus medan berat.
“Ini perjuangan yang harus kami lalui menembus medan Kendari menuju Mamuju lalu kembali ke Makassar,” ujar Ariel.
Saat itu, helikopternya harus melalui cuaca buruk. Risiko yang dapat dihadapi apabila menghadapi cuaca buruk, Ariel mengatakan, “Jarak pandang, rintangan, seperti gunung, bangunan tinggi, tiang dan kabel listrik, antena BTS.”
Baca Juga:Dua Desa Terdampak Gempa Sulbar Terima Bantuan Lewat Heli Chinook
Helikopter Chinook bertipe CH47D dan berkode Reg. N303AJ telah berperan dalam misi penanggulangan bencana di Tanah Air.
Chinook merupakan helikopter berbadan besar dengan bobot kosong mencapai 10.185 kilogram.
Nama helikopter yang diambil dari nama suku Indian Chinook dikembangkan Amerika Serikat sejak 1957.
Sabtu ini (30/1), Chinook diagendakan untuk melakukan pengiriman bantuan logistik dengan teknik yang sama menuju Desa Panggalo, Kecamatan Ulumanda, dan Desa Pangasaan, Kecamatan Tapalang Barat, di wilayah Sulawesi Barat.
Baca Juga:Menengok Desa Botteng Utara Pasca Gempa Sulbar, 90 Persen Rumah Roboh