Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 20 Juni 2025 | 09:07 WIB
Kondisi ambulans yang sempat dihadang dan dirusak saat aksi supir truk. (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Sebuah mobil ambulans sempat dihadang dan dirusak saat melintas di tengah-tengah aksi ratusan sopir truk di Jalan Ring Road Kabupaten Karanganyar, Kamis (19/6/2025).

Insiden tersebut menjadi viral di media sosial (medsos). Dari informasi yang diterima mobil ambulans dari Thariqul Jannah Sragen ini sedang perjalanan menuju Solo untuk menjemput pasien dan diantar ke RS dr Oen Kandang Sapi Solo.

Saat berada di lokasi tepatnya di Ring Road Plesungan, Karanganyar, ambulans tersebut diterjang oleh seseorang di bagian depan. Spion ambulan pun dirusak.

"Tadi saya mau jemput pasien dari Sragen mau ke Solo ke RS Dr Oen. Saat jalan ke arah Solo, Jurug itu sudah banyak truk, dihadang beberapa truk dan tidak bisa lewati. Setelah itu saya balik lagi ke arah Ring Road. Ya, ini dibukakan jalan oleh pihak yang berwenang,” terang Sopir ambulans, Muhammad Fursan Ali (20) saat ditemui, Kamis (19/6/2025).

Baca Juga: Viral Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Isi Pertalite di SPBU Trucuk Klaten

Fursan mengatakan setelah dibukakan jalan ternyata dicegat juga, tapi ada beberapa petugas kepolisian yang membukakan jalan.

Lalu ada orang yang melihat ambulans dan menggedor-gedor lalu bilang ambulance kosong tidak ada isinya.

"Dari kejadian itu lalu banyak oknum yang mengeroyok ambulance, menyerbu ambulance. Seperti kejadiannya," katanya.

"Sempat cek cok tapi kita di dalam. Karena oleh pihak berwajib disarankan di dalam aja," lanjutnya.

Atas kejadian itu ambulance mengalami kerusakan, spion patah dan ada beberapa bagian body baret. 

Baca Juga: Tolak RUU TNI, Mahasiswa UNS Demo di Depan DPRD Solo

"Untuk kerusakan di spion dan mungkin ada beberapa kejadian body yang baret. Untuk supir dan kru, insya allah aman semua. Kemungkina sekitar 30-an orang," ungkap dia.

Menurutnya rencana mau menjemput dua pasien. Untuk penjemputan pasien diserahkan ke ambulance lain, ini biar terback up dengan baik.

"Jalan Ring road bukan paling cepat tapi karena memang kedua jalan utama sudah tertutup tidak bisa dilewati," imbuhnya.

Fursan mengaku tidak tahu kalai di Ring road juga menjadi lokasi aksi. Pasalnya di beberapa lokasi di Sragen juga terblokir karena adanya aksi. 

"Di jalan Solo-Sragen juga begitu, kita juga nggak tahu kalau di sini juga ada aksi," sambung dia.

Fursan menjelaskan sudah sesuai SOP dalam bertugas dengan membunyikan sirine. Padahal sudah diberi penjelasan tapi tetap saja dikeroyok.

"Sudah sesuai SOP, untuk sirene juga sudah sesuai SOP," ujarnya.

Ia minta agar pelaku perusakan meminta maaf dan melakukan klasifikasi. Tidak hanya itu tapi juga ganti rugi. 

"Nanti kemungkinan tetap diselesaikan sama keluarga seperti itu. (Tuntutannya apa?) Tidak ada. Kemungkinan cuma diselesaikan sama keluarga. Untuk dimintai penjelasannya. Minta minta maaf dan minta klarifikasi, ganti rugi juga," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, ratusan supir truk dari 32 komunitas menggelar aksi unjuk rasa hingga melakukan pemblokiran jalan, Kamis (9/5/2025).

Dari pantauan di lapangan, para sopir memarkir truknya di bahu hingga tengah jalan di Jalan Ring road dan Jalan Solo-Sragen Kabupaten Karanganyar. Kondisi itu membuat arus lintas macet dan kendaraan dialihkan

Dalam aksinya mereka melakukan orasi dan membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan, seperti 'Sitik-Sitik Penjara, Koyo Umak Kabeh Ora Tau Mangan Duit Sopir Wae', 'Diam Tertindas atau Bangkit Melawan'.

Ada juga 'Nek Ora Oleh "ODOL Yawes!! Tak Ora Gowo Bak', hingga 'TDC Indonesia Menolak Kebijakan Penertiban ODOL (Over Dimensi Over Loud) Gelombang ke-3 Tahun 2025'

Ini bentuk rasa solidaritas sesama supir, terkait masalah over load over dimensi (ODOL)," ujar koordinator aksi dari Paguyuban Manunggal Supir (PMS) Solo, Kis Sriyanto, Kamis (19/5/2025).

Kontributor : Ari Welianto

Load More