SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi video yang viral di media sosial (medsos) tentang percakapan melalui telepon yang memarahi seorang pria.
Suara tersebut disebut sebagai suara Gibran Rakabuming Raka, pada percakapan tersebut Gibran marah karena dianggap tidak beragama oleh netizen.
Bahkan menantang akan membawa kasus ini jalur hukum jika yang bersangkutan tidak mau meminta maaf.
Putra sulung Presiden Jokowi ini pun dengan tegas membantah jika itu adalah suaranya. "Itu bukan suara saya. Suaranya saja beda, logatnya juga beda," ujar Gibran saat ditemui di Mall Pelayanan Publik (MPP) Solo, Kamis (27/5/2021).
Menurutnya, sosial media (medsos) memang seperti itu harus siap. Ia pun tidak punya waktu untuk mengurusi hal kecil-kecil seperti itu.
"Biarin saja orang berkata apa, yang penting kita bekerja. Saya tidak tahu ngurusi kayak gitu, saya tidak tahu detailnya," ungkap dia.
Dalam rekaman suara tersebut berdurasi 2 menit 44 detik. Pada video percakapan tersebut, terdapat tangkapan layar netizen yang dilingkari dengan tulisan "Walikota nya aja gak jelas agamanya". Bahkan terdapat juga foto netizen tersebut.
"Tolong kalau ada orang-orang seperti itu diamin saja. Ditanggapi malah senang, bukan urusan saya," katanya.
Gibran mengakui tidak punya tim cyber cuma admin biasa untuk mengurusi medsos sebagai menampung keluhan warga. Kalau tulisan-tulisan yang jelek, haters tidak pernah digagas.
Baca Juga: Bahas Piala Wali Kota dengan Gibran, Ini Komentar Kaesang Pangarep
"Tidak akan melaporkan, dari dulu tidak pernah yang namanya melaporkan," sambung dia.
Kalau tim atau admin ketika membuka medsos itu mesti yang diutamakan adalah keluhan warga, seperti banjir, drainase mampet, aspal berlubang.
"Kalau haters-haters, pesan yang bernada negatif tidak kita tanggapi. Ngapain itu, buang-buang waktu saja," paparnya.
Ia secara pribadi tidak punya waktu untuk membuka atau membaca medsos dan menanggapi langsung."Enggak, males. Admin saja, yang penting keluhannya masuk dan ditanggapi OPD-OPD terkait, yang penting itu," terang dia.
Ia meminta agar sosmed jangan dipakai untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti menanggapi haters. Tapi pakai sosmed untuk menanggapi keluhan atau masukan warga.
"Sosmed itu penting untuk kegiatan yang produktif, kalau yang ora cetho-ora cetho tidak usah ditanggapi, itu aja. Di lapangan penting, sosmed ya penting, tapi harus seimbang," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
-
Miris! Nasib Mees Hilgers Setali Tiga Uang dengan Alexander Isak dan Ademola Lookman
-
Isyarat Dirtek Baru PSSI, Timnas Indonesia Lupakan Total Football dan Tiki-Taka
Terkini
-
Cerita Karyawan Usai Hotel Legendaris Agas Solo Tutup dan Dijual
-
Hotel Legendaris Agas Solo Dijual Rp 120 Miliar, Ini Penyebabnya
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gibran Mendadak Tinjau GOR Manahan Solo, Sinyal Siapkan Berbagai Event Besar?
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya