SuaraSurakarta.id - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) membela Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikritik dan disorot dalam proses pemilihan ketua baru di kongres yang berlangsung di Kota Solo.
Dalam kongres tersebut PSI juga mengganti logo baru dari mawar menjadi gajah dengan kepala merah.
Salah satu yang mengkritik adalah PDIP, yang disebut layak sepak bola gajah dan sudah diatur siapa pemenangnya.
Jokowi menyebut ini adalah e-voting pertama untuk partai politik di Indonesia.
Baca Juga:Cerita Warga Solo Beli Mobil Esemka: Susah Minta Ampun, Dapat Juga Bekas
"Ya inikan e-voting, voting online pertama untuk partai di Indonesia. Jadi kalau masih ada kekurangan, ya nanti akan menjadi perbaikan ke depan," terangnya, Kamis (31/7/2025).
Jokowi menjelaskan bahwa keberanian PSI untuk melakukan e-voting dengan peserta sebanyak 180-an ribu orang adalah sebuah keberanian yang patut diacungi jempol.
"Ya PSI, inikan partai gajah," ungkap dia.
Saat disinggung tidak ada settingan dalam pemilihan ketua umum baru kemarin, Jokowi menyebut itu bisa ditanyakan ke PSI langsung.
"Ya coba tanyakan saja. Pemilihan terbuka kok," tandasnya.
Baca Juga:Jokowi Sempat Mengelak Hadiri Reuni Alumni UGM, Ini Respon Iriana
Seperti diketahui, Politisi PDIP Guntur Romli menyamakan proses pemilihan ketua umum PSI dengan sepak bola gajah. Guntur menyebut hasil tersebut layaknya sebuah pertandingan yang sudah diatur.
"Sepak bola gajah itu buat pertandingan yang sudah diketahui skor dan pemenangnya sebelum pertandingan dimulai," jelas Guntur Romli.
Dalam pemilihan ketua umum PSI, Kaesang Pangarep menang mutlak. Kaesang unggul telak dari calon lainnya, yakni Ronald Aritone Sinaga dan Agus Mulyono.
Kaesang memperoleh 65,28 persen, Ronald mengantongi 22,23 persen dan Agus memperoleh 12,49 persen.
Guntur mengatakan bahwa hasil kongres tersebut sama sekali tidak mengejutkan. Bahkan hasil ini sudah jauh-jauh hari dan para kandidat hanya sebagai pelengkap.
"Satu bulan sebelum inikan saya sudah bilang, kalau Ketum PSI pasti Kaesang. Calon lain cuma boneka," pungkasnya.