Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga

Presiden ke-7 Jokowi lebih memilih masuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daripada Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ronald Seger Prabowo
Senin, 09 Juni 2025 | 14:09 WIB
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
Statmen Jokowi yang memilih bergabung PSI disambut antusias para kader. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Presiden ke-7 Jokowi lebih memilih masuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daripada Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal ini disampaikan Jokowi saat menanggapi namanya masuk bursa Ketua Umum PPP.

DPW PSI Jawa Tengah (Jateng) angkat bicara mengenai pernyataan Jokowi yang lebih memilih PSI daripada PPP.

"Kami ya PSI di Jateng, seluruh kader, simpatisan dan pengurus hari ini sedang berbunga-bunga. Begitu tegas Pak Jokowi menyatakan di depan teman-teman media semuanya lebih pilih PSI daripada partai yang lain," terang Ketua DPW PSI Jateng, Antonius Yogo Prabowo saat dihubungi, Senin (9/6/2025).

Baca Juga:Ajudan Angkat Bicara Soal Kondisi Jokowi, Bantah Berobat ke Luar Negeri

Yogo menegaskan tentu itu menjadi amunisi yang sangat luar biasa untuk PSI. Para kader pun memberi hormat dan apresiasi setinggi-tingginya mengucapkan terima kasih buat Jokowi.

"Ini menjadi kabar gembira, menjadi energi yang luar biasa bagi kami di PSI khususnya di Jateng," katanya.

Yogo mengaku hingga saat ini belum informasi Jokowi mendaftar calon ketua umum PSI. Untuk menjadi caketum sesuai ketentuan itu harus dapat dukungan dari 5 DPW dan 20 DPD.

"Saya kontak dengan DPP, belum ada terinfo bapak daftar caketum PSI. Iya regulasinya menjadi caketum ada 5 DPW dan 20 DPD rekom yang harus disertakan caketum," ungkap dia.

Yogo menyebut pernyataan beliau itu tentu menjadi dorongan yang luar biasa untuk semua mengkalkulasinya tentang statemen beliau. DPD mana yang merekomendasi misalnya, DPW mana yang merekomendasi.

Baca Juga:Alumni SMAN 6 Solo Pede: Gugatan Intervensi Ijazah Jokowi Didukung Para Tergugat

"Inikan sudah menyebar ke seluruh Indonesia, jadi semua kader PSI tidak ada yang tidak tahu soal statemen bapak, struktur semua juga tahu. Tentu masing-masing struktur akan berhitung, akan melihat dengan cermat juga soal statemen bapak ini," ujarnya.

Ketikan disinggung soal Jokowi yang belum dicalonkan, Yogo menyebut harus ada DPW dan DPD yang memberikan rekomendasi.

"Kembali lagi ke regulasi, misalkan ada DPW yang secara resmi sowan kemudian menyerahkan rekomendasi ke bapak untuk maju menjadi caketum. Kemudian bapak misalkan nanti didaftarkan, inikan belum sampai ke sana," sambung dia.

Menurutnya untuk pendaftaran caketum PSI masih masih panjang sampai 23 Juni 2025 mendatang. Beliau pun tidak harus mendaftar dulu sebagai kader PSI tapi dipinang dulu lalu daftar caketum sekalian jadi anggota

"Tidak juga, karena ketokohan, karena populer elektabilitas. Kita meminang dengan membawa rekomendasi sesuai syarat misalnya 5 DPW dan 20 DPD. Bisa juga kemudian sekalian mendaftar caketum sekalian menjadi anggota bisa juga," tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku  tidak tertarik untuk menjadi ketua umum partai berlambang kakbah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini