Nyoto menambahkan saat ini SPBU telah dipasang Police line. Ini dilakukan untuk menghindari adanya korban lain atas pengisian penjualan BBM pertalite tersebut.
"Saat ini kami pasang garis polisi di SPBU. Ini juga bagian dari proses penyelidikan," tandas dia.
Sebelumnya, sebuah mobil jenis Honda HRV juga mogok di Jalan Ir Soekarno Solo Baru, Sukoharjo karena BBM jenis Pertamax diduga terkontaminasi air viral di media sosial (medsos).
Pemilik mobil tersebut baru saja mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pucangsawit, Jebres, Kota Solo.
Baca Juga:Klaten Diterjang Puting Beliung, Dua Orang Alami Luka-luka
Dalam postingan di medsos tersebut akun Facebook (FB) John Arkhan Budi mempostingnya di grup Facebook INFO CEGATAN SOLO (ICS).
Akun tersebut mengupload video saat mobil tengah menguras filter bensinnya. Lalu terdapat tulisan dalam postingan tersebut.
"Hati hati kawan isi Pertamax di SPBU Pucang sawit...mobil saya HRV bisa mogok di tengah jalan area solo.baru..setelah isi Pertamax. Mati dan setelah di cek teknisi Honda solo baru..ternyata sebagian Pertamax yg saya isi di dalam.tangki mengandung air...ini bukti nya," tulis akun Facebook John Arkha Budi.
Sementara itu Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan membenarkan adanya kejadian itu.
Mobil HRV mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (6/3/2025) kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca Juga:Kasus Dugaan Korupsi Plaza Klaten,Kejati Jateng Terima Titipan Uang Pengganti Rp 4,5 Miliar
Penyebab adanya BBM jenis Pertamax yang tercampur air itu karena faktor curah hujan yang tinggi. Maka membuat tangki BBM ada rembesan air.