Heboh Tanah Ambles di Gedung Serba Guna, Dua Warga Kadipiro Jadi Korban

Tanah yang ambles kedalamannya sekitar 1-2 meter dan berbentuk melingkar.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 Maret 2025 | 16:56 WIB
Heboh Tanah Ambles di Gedung Serba Guna, Dua Warga Kadipiro Jadi Korban
Kondisi tanah ambles di Gedung Serba Guna di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Dua warga menjadi korban tanah ambles di Gedung Serba Guna Kampung Sumpingan RT 01 RW 06 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (19/3/2025).

Lokasi Gedung Serba Guna sendiri berada di bibir Sungai Pepe yang sudah di talud. Tanah yang ambles kedalamannya sekitar 1-2 meter dan berbentuk melingkar.

Informasi yang diterima korban yang merupakan kader Posyandu langsung dibawa ke RSUD Fatmawati Ngipang untuk mendapatkan perawatan. Korban atas nama Iswatiningsih dan Martini.

Lurah Kadipiro Arif Budiman mendapatkan informasi sekitar pukul 09.30 WIB ada tanah ambles di dapur Gedung Serba Guna RW 06. 

Baca Juga:Catat Lut! PT KAI siapkan Empat KA Kereta Api Tambahan Rute Solo Selama Mudik

"Warga yang menjadi korban itu mau mengambil meja di dapur buat acara Posyandu lansia. Terus tanah tiba-tiba ambles," terangnya saat ditemui, Rabu (19/3/2025).

Arif mengatakan warga lain langsung melakukan evaluasi korban sambil menunggu petugas linmas dan Damkar datang.

Warga yang menjadi korban mengalami luka-luka, satu harus dibopong dan satunya bisa jalan.

"Saat kejadian warga lain langsung melakukan evaluasi sendiri dan dibawa ke rumah. Lukanya itu lecet-lecet, satu masih bisa jalan, satu lagi harus dibopong. Kita masih menunggu informasi dari pihak rumah sakit untuk korban seperti apa," ungkap dia.

Arif menjelaskan di bawah Gedung Serba Guna ini merupakan saluran drainase yang mengalir ke Sungai Pepe.

Baca Juga:KBS Kalahkan Satya Wacana Salatiga, Milos Pejic: Bukan Laga yang Mudah

"Memang bangunan ini di bawahnya itu ada saluran drainase. Apakah kemungkinan ada yang bocor dan menggerus tanah di dekat saluran drainase, kita tidak tahu," paparnya.

Arif mengakui sudah mengirim nota dinas ke DPU, Disperkim dan BPBD untuk tindak lanjut ke depannya. 

Soal perbaikan menunggu hasil kajian teknis dari tiga dinas tersebut seperti apa. 

"Kita sudah buat nota dinas dan akan dilakukan kajian teknis. Jadi untuk perbaikan nunggu kajian teknis," tandas dia.

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Jawa Tengah (Jateng) agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jateng pada tanggal 19-21 Maret 2025 yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang siang ini, ada beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, melansir ANTARA.

Ia mengatakan faktor pemicu tersebut meliputi adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Jateng.

Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jateng.

Selanjutnya, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.

Kemudian, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

"Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada tanggal 19-21 Maret 2025," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Rabu (19/3) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kudus, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, dan Brebes.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini