Adu Gagasan Teguh Prakosa-Bambang Gage dan Respati Ardi-Astrid Widayani Soal Potensi Aglomerasi

Kadin Solo juga menyerahkan buku terkait peta aglomerasi kepada kedua paslon.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:55 WIB
Adu Gagasan Teguh Prakosa-Bambang Gage dan Respati Ardi-Astrid Widayani Soal Potensi Aglomerasi
Ketua Kadin Kota Solo, Ferry Septha Indrianto (tengah) berfoto bersama paslon Respati Ardi-Astrid Widayani dan Teguh Prakosa-Bambang Gage. [Dok Tim Media Respati Ardi]

SuaraSurakarta.id - Dua pasang calon (paslon) pada Pilkada Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo yang digagas oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo.

Bertempat di Hotel The Sunan Solo, Jumat (4/10/2024, dua paslon Teguh Prakosa-Bambang Gage dan Respati Ardi-Astrid Widayani menyampaikan narasi seputar aglomerasi dan potensi yang dimiliki Kota Solo.

"Selama ini kita kehilangan potensi lokal kita. Selama aglomerasi tidak terwujud, kita akan kehilangan terus, apalagi kalau wilayah kita tinggal sedikit banget," kata Ketua Kadin Kota Solo, Ferry Septha Indrianto, yang memaparkan narasi seputar aglomerasi dan potensi yang dimiliki kota berjuluk Kota Bengawan itu untuk berkembang di masa depan.

Menurut Ferry, pengembangan potensi Kota Solo adalah optimalisasi sumber daya lokal. Pembangunan perekonomian daerah, akan sangat ditopang oleh keberhasilannya dari entitas perusahaan lokal yang dimiliki Kota Solo. 

Baca Juga:Temui Tokoh Islam Kota Solo, Teguh Prakosa Dapat Masukan Soal Haul Habib Ali

Ketua Dewan Penasihat Kadin Solo, Abdullah Suwarno, kepada kedua Paslon menanyakan tentang peningkatan PAD dan alokasi APBD. Abdullah mengatakan peningkatan PAD bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ekstensifikasi dan intensifikasi.

"Mohon maaf ya, saya batasi, jangan terus naikkan PBB lagi. Ini yang bahaya. Cari yang lain yang belum dipungut," kata Abdullah.

Menjawab pertanyaan dari Abdullah Suwarno, , Respati Ardi mengatakan bahwa dalam memimpin sebuah kota diperlukan kreativitas seorang wali kota.

"Swastanisasi ini jadi penting sekali, dana-dana CSR, bahwa wali kota sebagai brand ambassador untuk mencari dana di luar Kota Surakarta. CSR menjadi sangat penting apabila kita tidak bisa bergantung dari APBD-nya," kata Respati.

Dia juga menyampaikan, saat ini Kota Solo menuju kota wisata, sehingga jika mendapatkan mandat memimpin Kota Solo, dia akan menambah satu hotel bintang lima dan melakukan revisi Perda Pariwisata.

Baca Juga:Misi 'Revolusi Toilet' di Pasar Wisata, Respati Ardi: Kalau Bersih, Wisatawan Nyaman To

Sedangkan calon Wakil Wali Kota Solo nomor urut 1, Bambang Nugroho mengatakan, pentingnya berkolaborasi dengan kepala daerah lain, juga berkolaborasi dengan para pengusaha untuk meningkatkan PAD.

"Untuk meningkatkan PAD kita, kita akan coba investasi di kabupaten-kabupaten yang ada. Supaya apa, pariwisata kita yang sumber daya alam tidak ada, kita investasi di sana. Sehingga judulnya orang datang ke Surakarta, ayo ke Solo, orang bisa datang ke kabupaten-kabupaten. Dengan apa, kolaborasi," kata Bambang.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Informasi dan Advokasi Kadin Solo, Kresna Bayu Sangka menyampaikan tentang perkembangan indikator pendidikan Kota Solo yang cenderung naik. Tetapi permasalahan muncul antara kompetensi SDM dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

"Program-program peningkatan keterampilan dan kompetensi atau skill up SDM juga belum bisa maksimal," kata Bayu.

Menanggapi hal tersebut calon Wali Kota Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa mengatakan, Solo sudah membangun infrastruktur untuk melatih SDM yang diawali sejak periode kedua Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) kemudian dilanjutkan lagi pada masa Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Teguh mencontohkan, tentang pelatihan skill tenaga kerja sudah disediakan di Solo Techno Park (STP), yaitu pelatihan las di air, hingga yang terbaru yaitu AI Experience Center, dan untuk lapangan kerja di Kota Solo digelar sejumlah event job fair .

"Anak-anak kita meninggalkan Solo itu malas. Ini yang harus kita ubah. Kita biayai pelatihan di STP ada pelatihan las, las di bawah air. Kan di Solo tidak ada yang membutuhkan las di bawah air. Apa mau ngelas ning jero (di dalam) sumur, tidak ada. Yang ada di luar Jawa semuanya. Job-nya ada, nyuwun sewu mboten wonten ingkang budal (mohon maaf, tidak ada yang mau berangkat)," kata Teguh.

Sedangkan menurut calon wakil wali kota nomor urut 2 Astrid Widayani mengatakan, upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Solo didasarkan pada tiga dimensi yaitu pendidikan, kesehatan, dan standar kelayakan pendapatan.

"Ketika kita berbicara peningkatan SDM, tidak lepas dari tiga hal itu. Dan Surakarta sudah baik, terus meningkat. Tapi ketika kita lihat pemerataan pendidikan ini, kita implementasikan dalam sebuah kebijakan yang lebih tepat guna dan sasaran," kata Astrid.

"Perlu keseimbangan ketiganya, agar pendidikan ini bisa berperan dalam pembangunan kota," lanjut Astrid.

Astrid juga mengatakan bahwa dirinya dan Respati Ardi, akan mengupayakan pemerataan pendidikan agar SDM meningkat. "Kami akan memperjuangkan, dengan pemerintah pusat, agar regulasi zonasi ini dihapuskan. Selain itu pendidikan vokasi dan kompetensi masyarakat akan ditekankan," lanjut dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak