SuaraSurakarta.id - Perjalanan panjang ditempuh jamaah haji Indonesia. Dari kampung halaman, mereka akan menunggu maksimal 1x24 jam sebelum diterbangkan ke Tanah Suci.
Tak sampai disitu, calon haji harus menaiki pesawat dari Tanah Air menuju Arab Saudi berkisar 9-11 jam.
Tentu bagi jamaah haji yang baru pertama kali dan belum terbiasa bepergian dengan pesawat, tak jarang mengalami mabuk udara atau motion sickness.
"Kasus yang banyak terjadi selama penerbangan, bagi jemaah haji biasanya mabuk udara, istilahnya itu motion sickness. Nah kalau di darat sih disebutnya mabuk kendaraan ya," terang Petugas Kesehatan dari Daerah Kerja (Daker) Bandara, dr. Yuliana. Sp. Kp (Spesialis Penerbangan) dikutip dari Kemenag.go.id pada Selasa (21/5/2024).
Baca Juga:Antisipasi Mers-CoV di Arab Saudi, Jamaah Haji Diimbau Tak Mendekati Unta
"Jadi kebetulan yang pergi, jemaah haji yang mungkin jarang berpergian dengan pesawat dalam waktu yang lama masa terbangnya," imbuh dr. Yuli.
Atau bahkan, lanjutnya, jemaah mungkin baru pertama kali terbang dengan pesawat. Hal pertama yang harus dilakukan untuk mencegahnya, yakni dengan mengenali gejalanya.
"Gejala dari motion sickness itu kan pusing, sakit kepala. Kemudian, kalau sudah sakit kepala kita pasti akan mual dan bisa juga muncul muntah. Perut biasanya tidak enak dan kembung," terang dr. Yuli.
Ini beberapa tips kepada jemaah haji agar terhindar dari mabuk udara selama penerbangan, yaitu:
1. Hindari makanan yang memicu meningkatnya gas lambung seperti makanan pedas, makanan bersantan, makanan asam, durian, kol, kacang-kacangan pada saat sebelum, selama, dan sesudah penerbangan
Baca Juga:Calon Haji Harus Patuhi Aturan di Tanah Suci, Ini 14 Imbauan dari PPIH
2. Hindari minuman yang memicu meningkatnya gas lambung, misalnya: susu, kopi dan minuman soda sebelum, selama, dan sesudah penerbangan
- 1
- 2