"Kami tahu bahwa ketika pasangan tidak mendapatkan istirahat yang cukup, mungkin akan lebih sering berdebat, lebih mudah tersinggung dan kehilangan empati," katanya.
Seema Khosla, seorang pulmonolog dan juru bicara AASM, setuju dengan pernyataan ini.
"Kami tahu bahwa kurang tidur dapat memperburuk suasana hati Anda, dan mereka yang kurang tidur cenderung lebih sering berdebat dengan pasangan mereka.
“Mungkin ada rasa benci yang terpendam terhadap orang yang membuat tidur Anda terganggu yang dapat berdampak negatif pada hubungan itu," katanya ketika AASM meluncurkan investigasi terkait "perceraian tidur".
Baca Juga:Sejarah Kampung Balong, Kawasan Pecinan Terbesar di Solo
"Tidur nyenyak penting bagi kesehatan dan kebahagiaan, jadi tidak heran jika beberapa pasangan memilih untuk tidur terpisah demi kesejahteraan mereka bersama," tambahnya.
Bagi Cecilia, tidur di ruangan yang berbeda dari pasangannya saat ini telah "mengubah hidupnya".
"Jauh lebih nyaman. Karena faktanya saya bisa tidur lebih nyenyak, memiliki lebih banyak ruang di tempat tidur, dan bisa berbalik badan tanpa mengganggu orang lain.
"Juga, Anda tidak harus bangun pada jam yang sama dengan pasanganmu. Anda benar-benar bisa bangun sesuai kebutuhan atau keperluan Anda," ujarnya.
Kerugian dari pisah ranjang?
Baca Juga:Pusing Tak Bisa Jualan, Pedagang Daging Anjing di Solo Ajukan Audiensi
Kerugian yang paling jelas adalah praktik ini membutuhkan kasur tambahan dan kemungkinan besar juga kamar tambahan, dan bagi banyak pasangan itu bukan opsi yang memungkinkan.