Tak Terima Anies Baswedan Kritik Pembangunan IKN, Gibran Beri Balasan Menohok

Pembangunan IKN dinilai akan menimbulkan ketimpangan baru daerah-daerah di sekitarnya.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 23 November 2023 | 16:56 WIB
Tak Terima Anies Baswedan Kritik Pembangunan IKN, Gibran Beri Balasan Menohok
Capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara Mata Najwa. [Dok. Tiim Gerindra]

SuaraSurakarta.id - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menyoroti dan mengkritik pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dilakukan pemerintah Presiden Jokowi.

Pembangunan IKN dinilai akan menimbulkan ketimpangan baru daerah-daerah di sekitarnya.

Kritikan Anies tersebut mendapat respon dari cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka.

Gibran meminta masyarakat untuk tidak menanggapi kritikan tersebut.

Baca Juga:Anies Baswedan Minta Masyarakat Tak Istilahkan Indonesia dengan 'Wakanda' dan 'Konoha', Bisa Diproses Hukum

"Tidak usah ditanggapi ya," terang Gibran saat ditemui, Kamis (23/11/2023).

Gibran menjelaskan menerima masukan terkait pembangunan IKN ke depan.

Seperti diketahui, pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program pembangunan IKN.

Proyek itu sudah digagas dan mulai dikerjakan dimasa pemerintahan Presiden Jokowi.

"Monggo semua masukan IKN saya terima. Terima kasih, terima kasih," ungkap dia.

Baca Juga:Heboh Loyalis Jokowi Bawa Poster Provokatif Soal PDIP di Depan Kantor Gibran, Singgung Megawati dan Soekarno

Seperti diketahui Capres Anies Baswedan menyebut pembangunan IKN berpotensi menimbulkan ketimpangan baru.

Anies mengatakan ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru.

"Itu malah akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah yang ada di daerah sekitarnya," ujar Anies Dialog Terbuka di Edutorium UMS, Rabu (22/11/2023).

Menurutnya antara tujuan pemerataan Indonesia tidak.

Kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh Indonesia.

"Jadi bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan. Karena membangun satu kota di tengah hutan sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru," jelas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak