Diharapkan, setiap pemakai motif batik tersebut memiliki sifat luhur yang mencerminkan kebesaran jiwa, menjadi teladan atau panutan.
Hingga kini motif Batik Sido Luhur masih dilestarikan oleh masyarakat Solo.
Bahkan batik jenis ini kerap digunakan masyarakat Jawa untuk pasangan yang melangsungkan pernikahan, khususnya untuk malam pengantin juga tradisi mitoni atau 7 bulan kehamilan.
Kehidupan dan kontribusi Ki Ageng Henis berfungsi sebagai bukti kekuatan iman, kebijaksanaan, dan pelestarian budaya yang abadi.
Baca Juga:Sejarah Arseto Solo, Klub Legendaris Milik Anak Presiden Soeharto yang Pernah Tembus Champions Asia
Warisannya terus membentuk identitas orang Jawa, menginspirasi mereka untuk menjunjung tinggi tradisi mereka yang kaya dengan tetap menyebarkan agama Islam rahmatan lil alamin.
Kontributor : Dinar Oktarini