Sebenarnya bubur Samin ini dikelurkan tiga kali dalam satu tahun. Saat 10 muharam atau asyura, nifsu syahban dan bulan ramadan sebulan penuh.
"Tapi pembuatan porsinya paling banyak itu saat bulan ramadan. Karena ada ribuan masyarakat yang datang," sambung dia.
Rosyidi mengatakan dulu bubur Samin hanya bisa dinikmati oleh kalangan internal saja. Namun, sejak tahun 1985, bubur Samin mulai dibagikan kepada masyarakat setiap setiap bulan ramadan.
"Alhamdulillah, mulai 1985 sampai 2019 terus sampai sekarang. Dulu itu buatnya hanya 15 kilo sekarang sampai 47 kilo," jelasnya.
Baca Juga:MRT Izinkan Penumpang Buka Puasa di dalam Kereta, Tapi Hanya dengan Air Putih dan Kurma
Setiap bulan ramadan banyak masyarakat yang menyempatkan datang untuk menikmati bubur Samin.
"Saya sangat suka dengan bubur Samin ini. Bumbunya itu merasuk sekali pas dimakan, rasanya gurih seperti khas makanan Arab," terang seorang warga asal Banyumas, Churotul Ainiyah (40).
Tadi datang sekitar pukul 14.00 WIB, ini kebagian bubur mengingat yang antre pasti banyak.
"Setiap puasa pasti kesini terus. Tadi antri dari 14.00 WIB. Rela antri biar tetap kebagian, saya bawa tiga tempat," tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:CEK FAKTA: Amanda Manopo Buka Puasa Bersama Keluarga Arya Saloka