SuaraSurakarta.id - Meski sudah diresmikan sejak, 14 November 2022 lalu tapi hingga sekarang Masjid Raya Sheikh Zayed Solo masih belum dibuka untuk umum.
Ternyata masih ada beberapa catatan pekerjaan yang harus diselesaikan. Sehingga dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) belum mau menerimanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo Hidayat Maskur mengatakan sudah mengejar-ngejar pengerjaan yang belum selesai segera diselesaikan. Jadi biar secepatnya dibuka untuk umum.
"Masih ada catatan memang. Masih kotor, belum pas dan disuruh dibenarkan dulu lalu ada yang bekas bocor juga," terang dia, Minggu (29/1/2023).
Baca Juga:Komisi VI DPR RI Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Menurutnya, semua itu dicatat dan harus dibenahi. Karena pihak UEA sendiri belum mau menerima dengan kondisi yang masih catatan tersebut.
"Kita masih diskusi, Insya Allah bulan Ramadhan sudah harus dibuka. Pokoknya ramadhan nanti sudah dipakai," kata dia.
Ketika ditanya kapan bisa dibuka, dia belum bisa memastikan. Karena masih ada pengerjaan yang harus diselesaikan.
"Saya belum tahu jawabannya, masih menunggu dulu," ungkapnya.
Dikatakannya, jika masjid pemberian Presiden UEA ini diserahkan dan masih ditangan kontraktor.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah 1,3 Triliun Utang Indonesia Telah Diselamatkan Pemerintah Arab?
Harusnya urut-urutannya itu dari kontraktor menyerahkan ke UEA, setelah itu baru dari UEA diserahkan ke Kemenag.
- 1
- 2