Komisi VI DPR RI Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Masjid yang menempati lahan milik Pertamina di Jalan Ahmad Yani, Gilingan tersebut kini menjadi kebangaan masyarakat Solo.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 29 Desember 2022 | 14:05 WIB
Komisi VI DPR RI Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima memuji pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed. [Dok]

SuaraSurakarta.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima memuji pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed yang dilakukan salah satu kontraktor PT Waskita Karya (Persero).

Masjid yang menempati lahan milik Pertamina di Jalan Ahmad Yani, Gilingan tersebut kini menjadi kebangaan masyarakat Solo.

Anggota DPR RI FPDIP asal Dapil V Jawa Tengah itu memuji kualitas dan ketepatan waktu proyek pembangunan masjid hibah Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohmmed Bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi.

Ia menilai finishing masjid yang diresmikan Presiden Mohmmed Zayed dan Presiden Jokowi, 14 November 2022 itu sangat teliti, rapi dan bagus. Hal tersebut berbeda dengan beberapa proyek lainnya seperti bandara serta infrastruktur lainnya.

Baca Juga:PT Waskita Karya Untung Rp200 Miliar Lepas Saham Jalan Tol

"Beberapa kali kan saya komplain kalau finishing bandara. Kali ini saya melihat, tidak seperti karya karya lain seperti Waskita membangun fasilitas infrastruktur beberapa kali. Kali ini saya masuk, ini benar benar rapi, berkualitas," ujar Aria Bima, disela kegiatan sosialisasi dengan tema "Kereta Cepat untuk Indonesia Maju", di Salaview Solo, Kamis (28/12/2022).

Dikatakan Aria Bima, bangunan masjid yang menghabiskan anggaran ratusan miliar itu akan dijadikan percontohan untuk proyek yang dikerjakan BUMN lainnya.

"Misalnya saya komplain di bandara Bali, bandara yang menjadi traffic pariwisata kita. Waktu itu kan saya komplain habis soal ukurannya, finishing lantai, plafon. Masjid ini akan menjadi percontohan finishing untuk pengerjaan karya karya yang tidak hanya bangunan saja dengan fungsinya, tapi juga nilai seni yang itu tidak mudah. Butuh  kerapian dan ketelitian, saya cukup puas," tutur Aria Bima.

Aria Bima menambahkan, Komisi 6 DPR RI juga meminta semua proyek prioritas pemerintahan dalam program interkoneksitas, selesai sesuai timeline yang telah dibuat.

Salah proyek tersebut adalah pembangunan jalan Tol Solo- Yogyakarta. Menurutnya, pembangunan tol Solo-Jogja sudah tidak menemui kendala berarti. Kontraktor yang bertugas untuk bekerja sudah diminta untuk membuat timeline. Sehingga Oktober 2024 nanti sudah selesai.

Baca Juga:Sepak Terjang Bambang Rianto, Direktur Waskita yang Jadi Tersangka Korupsi

"Komisi 6 sudah membuat timeline seluruh program prioritas pemerintah di program interkoneksitas. Di antaranya proyek trans tol, kereta api, bandara, pelabuhan dan telekomunikasi. Semua sudah kita buat perancangan sampai masa pemerintahan Pak Jokowi selesai tahun 2024 dan anggota DPR khususnya periode saat ini.  Timeline harus dibuat, sehingga perancangan 2023 itu kita tahu pasti tinggal punya berapa proyek. Adhi Karya berapa proyek, Hutama Karya berapa, Waskita Karya berapa dan lainnya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak